Pemerintah Kota Samarinda menutup kafe di kawasan Citra Niaga karena dinilai melakukan pelanggaran berat terkait protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan virus Corona (COVID-19). Selain di kawasan Citra Niaga, pihak pemkot juga menutup tempat berkumpul di Taman Tepian Mahakam.
"Rencana Rabu (23 September 2020) tempat nongkrong di Citra Niaga dan Tepian akan kami tutup sementara. Ini dilakukan karena mereka telah melakukan pelanggaran berat, jadi ditutup seminggu rencananya," kata Plt Kepala BPBD Samarinda, Hendra AH kepada detikcom Senin (21/09/2020) sore.
Penutupan atas perintah Wali Kota Samarinda selaku Ketua Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kota Samarinda melalui surat Nomor 360/ 517/300.7 perihal penutupan cafe di kawasan Citra Niaga dan kawasan pedagang di Taman Tepian Mahakam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendra mengatakan bahwa keputusan ini terbit karena pengelola tidak melaksanakan Peraturan Wali Kota Nomo 43 Tahun 2020 dengan tidak memakai masker dan tidak menerapkan imbauan jaga jarak.
"Jadi Pak Wali sudah berkoordinasi dengan Satgas untuk menutup sementara tempat nongkrong di kawasan Citra Niaga selama seminggu, terhitung mulai Rabu ini. Tempat lain juga kalau bandel akan ditutup, akan kita keluarkan surat juga," tegas Hendra.
Hendra juga mengingatkan para pedagang agar benar-benar mematuhi keputusan yang diambil oleh pemkot. Jika nantinya ditemukan masih ada kafe atau pedagang kaki lima (PKL) yang beroperasi di Citra Niaga dan Tepian Mahakam selama penutupan sementara berlangsung, sambung dia, akan jatuhi sanksi tegas.
"Jika pemiliknya masih bandel dan masih beraktivitas selama ditutup sementara, maka akan kita cabut izinnya. THM juga sama, jika mereka melanggar kami akan tutup juga. Pengawasan dari tim yang dibentuk di Kodim itu, nanti di situ kita mengawasinya," jelas Hendra.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, salah satu pemilik kafe di kawasan Citra Niaga mengaku akan mematuhi keputusan yang diambil oleh Pemkot Samarinda. "Kalau untuk seminggu kita akan patuhi. Hal ini sekaligus untuk melihat perkembangan kasus COVID-19 di Kota Samarinda, mudah-mudahan seminggu ada penurunan," tutur Fahrizal.
Fahrizal pun megaku kerugian tak terelakan. Sejak pandemi pun, lanjut Fahrizal, pendapatan kafenya sudah menurun.
"Kalau rugi pastilah karena kami sewa kios ini. Selama ini saja pendapatan kami sudah jauh berkurang karena para pengunjung sudah jauh berkurang," ucap Fahrizal.
Sementara itu Andika, pengunjung cafe kawasan Citra Niaga mendukung langkah yang diambil oleh Pemkot Samarinda. Namun dia berharap bahwa penutupan kafe-kafe ini juga diikuti dengan penutupan tempat hiburan besar di Samarinda.
"Kalau mau tegas semua ditutup, jangan hanya ini. THM-THM besar yang ada di Samarinda juga harus ditutup karena mereka juga mengumpulkan orang," ujar Andika.