Kabupaten Karawang saat ini masuk kategori zona merah. Gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) Provinsi Jawa Barat menetapkan hal itu karena pasien positif Corona di Karawang terus bertambah.
"Karawang memilik skor 1,62 yang berarti wilayah dengan resiko tinggi,"kata Fitra Hergyana, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang, Senin (21/9/2020).
Fitra menuturkan, terdapat 549 warga Karawang terkonfirmasi positif covid. 166 di antaranya masih dalam perawatan. Adapun 365 pasien telah sembuh dan 18 orang meninggal dunia. "Awal September, Karawang masuk wilayah risiko sedang, namun sejak pertengahan hingga saat ini pasien terus bertambah. Alhasil risiko menjadi tinggi," kata Fitra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Karawang, dua wilayah lain di Jabar juga menunjukkan peningkatan kasus dibanding minggu sebelumnya. Alhasil dua daerah itu
naik status dari zona oranye ke zona merah. Dua daerah itu adalah Kota Bekasi dan Kota Cirebon.
Namun Karawang menjadi daerah yang paling berisiko di Jawa Barat. Kota Cirebon mendapat skor 1,80, sedangkan Kota Bekasi mendapat skor 1,70 adapun Karawang dengan skor 1,62.
Klaster industri disebut-sebut jadi penyumbang terbesar penambahan pasien corona di Karawang dalam sebulan terakhir. Di sebuah pabrik plastik di KIIC tercatat ada 54 pasien positif. Adapun sebuah pabrik pupuk tercatat menyumbang 33 orang pasien positif.
"Saya sudah keliling ke beberapa perusahaan. Jangan sampai ada yang menutup-nutupi. Semua harus terbuka soal data pasien karena pemda harus menghitung kesanggupan daerah merawat pasien Covid," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, kepada wartawan.
Pemkab Karawang, kata Cellica memperketat implementasi protokol kesehatan di pabrik-pabrik. Sebab, kata Cellica beberapa industri tak memungkinkan untuk tutup. "Kami mewajibkan perusahaan untuk berkoordinasi dengan puskesmas wilayah pabrik untuk Covid-19, agar proses tracing bisa dilakukan maksimal," ungkapnya.
Kenaikan jumlah pasien di klaster industri cukup mengkhawatirkan. Sebab, ketersediaan bed atau kasur untuk merawat pasien di Karawang sudah mulai menipis. "Saat ini bed yang tersisa tinggal 22 persen. Makanya kita prioritaskan untuk warga Karawang yang positif covid," kata Cellica.