Tangkal Radikalisme, BNPT-BPIP-Kemendes Bangun Desa Pancasila di Gorontalo

Tangkal Radikalisme, BNPT-BPIP-Kemendes Bangun Desa Pancasila di Gorontalo

Ajis Khalid - detikNews
Sabtu, 19 Sep 2020 17:51 WIB
Tangkal Radikalisme, BNPT-BPIP-Kemendes Bangun Desa Pancasila di Gorontalo
Tangkal radikalisme, BNPT-BPIP-Kemendes membangun desa Pancasila di Gorontalo. (Ajis Khalid/detikcom)
Jakarta -

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar meminta masyarakat desa semakin menumbuhkan jiwa Pancasila dalam kehidupan sehari ini. Ia mengatakan, dengan memperkuat jiwa Pancasila, paham-paham terorisme dan radikalisme yang akan masuk ke pedesaan bisa tertolak.

Hal itu dikatakan Komjen Boy Rafli dalam pencanangan Forum Pemuka Masyarakat Cinta Desa (Forpeace) di Desa Banuroja, Randangan, Pohuwato, Gorontalo, Sabtu (19/9/2020). Ia mengatakan paham terorisme dan radikalisme akan bisa tertolak jika sebuah desa dibangun dengan mengedepankan jiwa Pancasila dan toleransi.

"Ini menjadi desa yang penuh semangat hidup secara rukun dan damai dengan hormat-menghormati satu dengan yang lain. Tentu ini sangat Indonesia sekali, sangat Pancasila sekali. Karena kita tahu, roh Pancasila dan ideologi negara memberikan kesempatan kepada semua warga negara untuk membantu ketakwaan hidup bertoleransi. Walau berbeda agama. Cinta pada kesatuan, cinta musyawarah, dan cinta dengan keadilan sosial," kata Boy Rafli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, ia mengapresiasi pencanangan desa Pancasila di Kabupaten Pohuwanto, Gorontalo, tersebut. Desa ini diharapkan bisa menjadi bagian dalam memerangi dan menangkal paham-paham terorisme dan radikalisme.

"Oleh karena itu, kami berkeyakinan karena desa Pancasila sudah dicanangkan di Kabupaten Pohuwato. Kami yakin orang-orang yang ingin menyebarluaskan paham radikal intoleran tidak akan berhasil," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"BNPT dalam rangka program pencegahan kita akan terus meningkatkan dan mengangkat nilai kecintaan pada Pancasila. Kalau Pancasila ini sudah mem-booming, Indonesia akan terbebaskan dari terorisme," lanjutnya.

Ia mengingatkan saat ini penyebaran paham radikalisme begitu masif. Menurutnya, penyebarluasan paham radikalisme-terorisme itu kini dilakukan melalui media sosial.

"Ada sekitar 20 persen itu disebarkan oleh mereka-mereka yang memang mengusung isu-isu terorisme. Siapa yang mengusung isu terorisme itu? Hari ini kita tahu di belahan dunia tentu kita pernah dengar dan tidak asing adalah ISIS," ungkap Boy Rafli.

Tonton video 'Jawaban Menag soal Agen Radikalisme 'Good Looking'':

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu, Bupati Pohuwato Syarif Mbuinnga mengaku bangga Desa Banurejo dijadikan desa Pancasila. Ia menyebut desa tersebut memiliki tiga tempat ibadah yang sangat berdekatan, mulai pura, gereja, dan masjid, yang di dalamnya terdapat pesantren.

Ia mengatakan kehidupan di Desa Banuroja sangat harmonis meskipun memiliki keberagaman suku dan agama. Untuk itu, ia menilai tepat Desa Banuroja dijadikan tempat deklarasi desa Pancasila.

"Hingga saat ini kehidupan di desa ini harmonis dan terbina dengan baik dengan desa-desa lain maupun di seluruh Kabupaten Pohuwato. Maka sangat relevanlah, bila pemerintah pusat mempercayakan pusat deklarasi forum dan hari perdamaian internasional diadakan di Desa Banoroja ini," ucap Syarif.

Hadir dalam kegiatan itu, selain Menteri Desa Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar, Wakil Kepala BPIP Hariyono, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, dan Rektor UNG Eduart Wolok.

Halaman 2 dari 2
(ibh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads