Tujuh orang warga Kota Bengkulu digigit anjing liar hingga dua orang di antaranya harus menjalani operasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu langsung melakukan vaksinasi kepada hewan peliharaan warga untuk mencegah penyakit rabies.
Vaksinasi dilakukan Dinas Pangan dan Pertanian (DPP) Kota Bengkulu dan didampingi pihak kelurahan. Hewan penular rabies (HPR) jadi sasaran vaksinasi.
"Kita melakukan penyuntikan vaksin rabies secara massal pada hewan peliharaan warga yang termasuk HPR. Dengan pemberian vaksinasi itu, dapat mencegah terjadinya penularan rabies akibat gigitan hewan peliharaan itu," ungkap Lurah Jalan Gedang, Herzi, Jumat (18/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, vaksinasi HPR diawali dengan memberikan pengumuman pada warga beberapa hari sebelumnya. Sehingga pada saat hari H, warga langsung membawa hewan peliharaannya untuk diberikan vaksin antirabies.
"Jenis HPR yang divaksin seperti kucing, anjing, dan monyet. Kita menargetkan hewan-hewan peliharaan warga tidak menularkan rabies dan dilakukan secara rutin di tengah-tengah warga," harap Herzi.
Sementara itu, Ketua RT 02 Kelurahan Jalan Gedang, Sufratman mengapresiasi kegiatan penyuntikan vaksin antirabies.
"Apalagi seperti yang kita ketahui, beberapa hari terakhir warga Kota Bengkulu diteror anjing gila yang diduga menularkan rabies," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, anjing liar mengamuk dan menggigit tujuh warga di Kota Bengkulu. Dua korban gigitan anjing tersebut harus menjalani operasi.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu Saipul Afandi mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (15/9). Korban digigit pada bagian kaki hingga dada. Tiga orang di antara korban adalah anak-anak. Para korban sudah disuntik antirabies.
"Iya kejadiannya kemarin Selasa (15/9), ada tujuh orang korban gigitan anjing liar saat ini identitas koran baru empat orang yang kita tahu," kata Saipul saat dimintai konfirmasi, Rabu (16/9).
(jbr/jbr)