Polisi masih menunggu hasil autopsi RS Polri untuk mengetahui penyebab kematian Briptu Andry Budi Wibowo di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Sejauh ini tidak ditemukan ada luka bacok pada tubuh korban, hanya benturan di kepala.
"Tidak ada, belum (luka bacokan senjata tajam). Lagi diautopsi tapi yang kita dapat dari autopsi awal seperti itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Yusri menyampaikan, korban mengalami luka patah tulang hingga lecet. Terdapat luka akibat benturan keras di kepala korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tangannya patah, kakinya patah, ada lecet di kaki. Sama ada benturan keras di kepala. Ini masih kita dalami," sebutnya
Terkait benturan di kepala korban itu, Yusri enggan berspekulasi. Hingga saat ini, polisi masih belum bisa memastikan penyebab kematian korban ini.
"Makanya ini masih didalami, apakah dia dibegal atau tabrak lari ini masih kita dalami sekarang," jelasnya.
Seperti diketahui, Briptu Andry Budi Wibowo ditemukan tewas bersimbah darah di Jl Sapi Perah, Pondok Ranggon, Cipayung, Jaktim, pagi tadi. Motor korban ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi jenazah korban ditemukan.
Briptu Andry merupakan anggota Mabes Polri. Dia diketahui berstatus desersi dan tengah menjalani serangkaian sidang kode etik.
"Kita ketahui memang yang bersangkutan desersi dan sudah cukup lama desersi. Sekarang sedang sidang proses oleh Propam Mabes Polri untuk putusan akhirnya seperti apa," pungkas Yusri.