Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah bersama Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, melakukan peletakan batu pertama sebagai penanda dimulainya proses pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga korban banjir bandang di Pannampung, Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara. Pembangunan huntap tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Peletakan batu tersebut dilakukan hari ini, Kamis (17/9/2020). Nurdin dan Indah melakukannya secara bergantian.
"Beberapa kebijakan yang kita ambil terbilang cepat, karena tidak ada pertimbangan lain kecuali kita ingin melihat Luwu Utara bisa bangkit kembali, dan semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi berkah, khususnya bagi warga terdampak, dan hari ini adalah awal yang baik bagi keberlanjutan pembangunan huntap di Luwu Utara," kata Nurdin dalam sambutannya, di lokasi.
![]() |
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani melaporkan perkembangan terakhir terkait jumlah rumah rusak pascabanjir bandang yang terjadi pada 13 Juli 2020 lalu. Selain itu, Indah juga melaporkan penyaluran dana tunggu hunian (DTH) bagi warga yang kehilangan tempat tinggal senilai Rp 500 ribu per KK.
Indah menyebutkan sebanyak 4.037 rumah yang tersebar di 6 kecamatan rusak akibat banjir bandang pada pertengahan Juli lalu. Dari 4.037 rumah, sebanyak 1.295 unit rusak berat, 123 unit rusak sedang, dan 2.619 unit rusak ringan. Untuk DTH, Pemda Lutra telah menyalurkan di empat kecamatan, yaitu Masamba sebanyak 602 penerima manfaat, Baebunta 620 penerima, Sabbang 31 penerima dan Baebunta Selatan 42 penerima.
"Untuk pembangunan huntap tahap I sumber dananya berasal dari bantuan keuangan Pemprov Sulsel sebanyak 50 unit, dan tersebar pembangunannya di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba 20 unit, Dusun Penampung Desa Radda 20 unit dan di lokasi Sinode 20 unit," ungkapnya.
Ia menyebutkan, kebijakan Gubernur Sulsel mempercepat pembangunan huntap tahap pertama telah ikut memancing pemerintah pusat. Pusat sendiri juga akan membangun huntap untuk korban banjir di Luwu Utara melalui BNPB.
"Alhamdulillah, saat ini sudah turun tim dari BNPB untuk melakukan asesmen. Saya kira ini memang dibutuhkan untuk melakukan percepatan pembangunan huntap. Harapan kita setelah ini adalah, 50 unit yang akan kita bangun akan terus berlanjut," harap Indah.
Sekedar informasi, huntap yang mulai dibangun ini menggunakan pondasi batu kali, kombinasi dinding bata ringan. Rangka terbuat dari rangka baja dan atap multiroof, dan menggunakan material bata interlock. Pembangunan satu unit huntap diprediksi memakan waktu 2,5 hari saja.
(zak/zak)