Pemerintah menegaskan menanggung biaya perawatan isolasi pasien positif Corona yang diisolasi di tempat milik pemerintah, seperti di Wisma Atlet. Pemerintah menyebut saat ini di Wisma Atlet masih ada 2 ribu lebih bed kosong.
"Wisma Atlet yaitu tower 4 dan 5, kapasitasnya cukup besar. Jumlah bed-nya ada 3.116 pada saat ini pasiennya ada 867 dan bed yang masih kosong adalah 2.149," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito seperti dilihat di YouTube Setpres, Kamis (17/9/2020).
Wiku memastikan pemerintah akan menanggung biaya swab dan isolasi warga positif Corona. Khusus Jakarta, jika semua flat isolasi sudah penuh maka pemerintah akan menyewa hotel bintang 2 dan 3 untuk dijadikan tempat isolasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Unttuk pelaksanaan swab, maka untuk fasilitas pelayanan publik milik pemerintah semua ditanggung oleh pemerintah. Juga untuk isolasi mandiri juga ditanggung oleh pemerintah apabila kapasitasnya kurang maka ada, khusus Jakarta akan ada hotel bintang 2 dan bintang 3 yang akan digunakan isolasi mandiri yang dibiayai oleh pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Wiku juga memastikan ketersediaan rumah sakit untuk menampung pasien Corona di Indonesia masih aman terkendali. Menurutnya, jika lonjakan kasus terjadi pun, sejumlah rumah sakit lainnya bisa disiapkan untuk menjadi rumah sakit darurat.
"Jadi pada saat ini kondisi masih terkendali, pemerintah tetap memperhatikan kondisi ini dengan adanya potensi peningkatan kasus," kata Jubir Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (13/8).
Wiku menyebut saat ini bed occupancy rate di rumah sakit itu sekitar 66 persen. Wiku menyebut rata-rata hunian rumah sakit menangani pasien COVID di Indonesia masih dalam batas aman.
Tonton video 'Petugas: Saat Ini, Wisma Atlet Rawat 1.740 Pasien Covid-19':