Jagat dunia maya digegerkan oleh viralnya video seorang pengendara mobil yang dikenai denda karena tak bermasker saat sendirian di dalam mobil pribadi. Anggota DPR RI Komisi IX F-PDIP Rahmad Handoyo menilai ada celah untuk penyempurnaan aturan.
"Bila orang atau saudara kita atau siapa pun yang melanggar, ya tentu harus perlu ada penegakan disiplin. Aturan adalah aturan, tidak boleh ditawar aturan itu. Nah, dalam perjalanannya, menimbulkan kontroversi, ya saya kira ada ruang untuk menyempurnakan peraturan itu," kata Handoyo kepada wartawan, Kamis (17/9/2020).
Handoyo kemudian berbicara soal kewibawaan aturan. Menurut Handoyo, selama aturan berwibawa di mata masyarakat, semua pihak akan patuh mengikuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi, sekali lagi, ada positifnya saya kira bahwa adanya pro-kontra ini kita membutuhkan sekali namanya kewibawaan aturan itu. Selama kewibawaan aturan itu tegak, saya kira semua akan mengikuti aturan itu dalam rangka untuk bersama-sama menyelamatkan diri sendiri, menyelamatkan warga dan seluruhnya dengan cara mengikuti budaya hidup baru itu," ujar legislator di bidang kesehatan ini.
"Bagi yang melanggar, siapa pun, ya (aturan) harus ditegakkan, aturan tidak untuk didiskusikan, aturan tidak untuk dikompromikan, tapi aturan untuk ditegakkan," lanjutnya.
Bagi masyarakat DKI Jakarta, Handoyo mengatakan mau tak mau harus mengikuti aturan yang ada. Ramai pembahasan pengemudi mobil dikenai denda saat sendiri di dalam mobil, menurut Handoyo, perlu dipahami seluruh masyarakat.
"Saya kira, kalau seluruh masyarakat Jakarta yang mengerti dan mau tidak mau mengikuti aturan itu, wajib hukumnya ikuti aturan itu. Sehingga saya berharap dengan viralnya atau pro-kontra ini, warga harus paham bahwa ada aturan yang ditegakkan," imbuhnya.