Gedung G Balai Kota DKI Jakarta ditutup sementara imbas sejumlah pejabat terinfeksi virus Corona (COVID-19). Pemprov DKI mengatakan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Gedung G Balai Kota bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
"WFH pakai e-absensi dan e-kinerja sudah digital semua," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pemprov DKI, Chaidir, kepada wartawan, Rabu (16/9/2020).
Chaidir menjamin sistem WFH tak mengganggu kinerja ASN Pemprov DKI. Sebab, menurut Chadir, pekerjaan di Pemprov DKI sudah berbasis digital.
"Tidak (mengganggu), bekerja dapat menggunakan digital. WFH sudah zaman canggih," ujarnya.
Namun, Chaidir belum mengungkapkan dua nama baru pejabat Pemprov DKI yang terpapar Corona. Dia mengatakan belum menerima laporan dari Dinas Kesehatan DKI.
"Tanyakan ke Dinas Kesehatan. Kami belum dapat laporannya," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup Gedung G Balai Kota DKI Jakarta. Anies menegaskan penutupan itu dilakukan bukan berkaitan dengan kasus Corona yang dialami Sekda DKI Jakarta Saefullah, melainkan ada dua pejabat yang terinfeksi COVID-19.
"Pemprov DKI Jakarta khusus di Gedung G ini di Balai Kota akan ditutup bukan karena kasus Pak Sekda, tapi karena tadi pagi ditemukan ada dua orang pejabat, satu pejabat eselon dua yang terpapar positif dan ada beberapa yang sedang menunggu hasil sore ini," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/9).
Dua pejabat DKI yang tak disebutkan namanya oleh Anies itu menambah daftar panjang pejabat yang terpapar Corona. Sebelumnya, ada sembilan nama pejabat DKI yang terpapar Corona.
Simak juga video 'Satgas Covid-19: 30% Warga Jakarta Merasa Kebal Corona':