Eep Ingin Kembalikan Duit Kerja Sama Rp 1,5 Miliar, Tapi Erwin Aksa Menolak
Eep sendiri tidak memungkiri telah melakukan kerja sama dalam bentuk 'pendampingan-terbatas' bersama Erwin Aksa. Kerja sama tersebut dimulai sejak 19 Agustus 2020, yang terdiri 5 aspek kerja sama, salah satunya konsultasi dengan dan pendampingan oleh Eep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membangun dan mengelola Dashboard Kerja Pemenangan dalam rangka digitalisasi political marketing Appi-Rahman. Penyelenggaraan dua kali survei selama masa kerja Pendampingan Terbatas, Agustus-Desember. Membentuk dan mengelola Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap kerja pemenangan Appi-Rahman. Menyelenggarakan Quick Count pada hari pencoblosan Pilkada, 9 Desember 2020,"
"Cakupan kerja sama pendampingan di Kota Makassar ini hanya meliputi sekitar seperlima saja dari keseluruhan kerja 'Pendampingan-Penuh' yang menjadi layanan PolMark Indonesia. Karena itulah kami menyebutnya sebagai 'Pendampingan-Terbatas'," sambungnya.
Kerja sama tersebut bernilai Rp 1,5 miliar. Eep mengaku berniat mengembalikan dana kerja sama yang telah diberikan.
"Atas nama persahabatan, untuk menghindari konflik yang lebih serius dan lebih besar di kemudian hari, saya merasa opsi mengundurkan diri dan mengembalikan dana adalah pilihan terbaik," ucap Eep.
Eep mengatakan pengunduran diri dan niat pengembalian dana kerja sama itu merupakan pilihan yang terbaik dibandingkan harus berselisih paham lantaran tidak sepakat soal cara-cara kerja pemenangan Tim Appi-Rahman.
Namun demikian, Erwin Aksa menolak. Elite Partai Golkar itu mengaku menghargai kontrak dan tidak berniat meminta kembali uang senilai Rp 1,5 miliar itu.
"Saya bahkan sampaikan, ambil duit itu," kata Erwin Aksa kepada wartawan.
Erwin mengaku tidak mengerti dengan maksud Eep yang hendak mengembalikan dana kerja. Padahal, Eep sebelumnya telah mengatakan bahwa dana kontrak kerja sama tidak dapat dikembalikan. Erwin Aksa menilai Eep justru tidak menghargai kontrak.
"Ada kontrak, kita hargain kontrak. Yang buat Eep sendiri saya tidak pernah baca (kontrak). Karena saya melihat trust," tegasnya.
"Artinya dia tidak menghargai kontrak," ucapnya.
(zak/zak)