Sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta terkonfirmasi positif virus Corona (COVID-19). Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Demokrat Mujiyono menyoroti lemahnya protokol kesehatan di Balai Kota DKI.
"Kalau menurut saya, masih kurang ketatlah, contoh di lift, lift itu kalau lagi masuk, lift itu seharusnya paling banyak 5 sampai 6, kadang-kadang di atas itu. Harus keras lagi," kata Mujiyono kepada wartawan, Rabu (16/9/2020).
"Sudah deh, jangan bilang itu rumah rakyat dan sebagainya, nanti ada kok waktunya dibuka, diperketat habis," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mujiyono menilai setidaknya lingkungan Pemprov DKI, termasuk Gedung DPRD DKI perlu disemprot cairan disinfektan dua kali dalam seminggu. Dia juga menyoroti saluran udara atau ventilasi.
"Setiap minggu paling tidak dua kali harus disemprot disinfektan. Karena apa? Ventilasi di gedung dewan itu nggak ada. Kayak di ruang paripurna, ventilasinya di mana? Dropletnya itukan lebih lama karena udara dingin, kalau di udara dingin itu, kalau kita ngomong nyemprot, harusnya 10 detik sudah turun di bawah, itu bisa melayang-layang virus itu," ujar Ketua Komisi A DPRD DKI ini.
Menurut Mujiyono, di setiap ruangan Balai Kota DKI perlu ada ventilasi udara dan dibuka. Jika timbul hawa panas, menurut Mujiyono tak perlu dipusingkan, sebab demi melawan virus Corona.
"Jadi yang paling penting adalah ruangan-ruangan di Pemprov DKI Jakarta harus ada ventilasinya, dibuka saja, enggak usah pake dulu nggak apa apa. Kemarin saya rapat di Komisi A saya suruh buka, ruang rapat buka, pintu yang biasa pake finger print itu saya suruh buka, semuanya buka, panas-panas dikit nggak apa-apa lah," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup Gedung G Balai Kota DKI Jakarta. Anies menegaskan penutupan itu dilakukan bukan berkaitan dengan kasus Corona yang dialami Sekda DKI Jakarta Saefullah, melainkan ada dua pejabat yang terinfeksi COVID-19.
"Pemprov DKI Jakarta khusus di Gedung G ini di Balai Kota akan ditutup bukan karena kasus Pak Sekda, tapi karena tadi pagi ditemukan ada dua orang pejabat, satu pejabat eselon dua yang terpapar positif dan ada beberapa yang sedang menunggu hasil sore ini," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/9).
Dua pejabat DKI yang tak disebutkan namanya oleh Anies itu menambah daftar panjang pejabat yang terpapar Corona. Sebelumnya, ada sembilan nama pejabat DKI yang terpapar Corona, berikut daftarnya:
- Sekda DKI Jakarta Saefullah;
- Asisten Pemerintah Setda Provinsi DKI Jakarta Reswan W Soewaryo;
- Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta Premi Lesari;
- Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Provinsi DKI Jakarta Hendra Hidayat;
- Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzy Marsitawati;
- Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasruddin;
- Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Afan Adriansyah Idris;
- Ketua TGUPP Amin Subekti; dan
- Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto.