Pesan 'Pamit' Sekda DKI Jakarta Saefullah di Paripurna Terakhirnya

Round-Up

Pesan 'Pamit' Sekda DKI Jakarta Saefullah di Paripurna Terakhirnya

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 17 Sep 2020 06:14 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah saat peresmian RPTRA Menteng, Jakarta, Jumat (5/2/2016).
Saefullah, Sekda DKI Jakarta yang berpulang setelah berjuang melawan COVID-19 (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Saefullah berpulang. Sosok Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta itu dikenang karena cukup lama mengemban amanah dalam jabatannya itu bahkan hingga 4 kali Gubernur DKI Jakarta berganti.

Kabar meninggalnya Saefullah disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Saefullah tutup usia pada pukul 12.15 WIB pada Rabu, 16 September 2020.

Sebelumnya kondisi Saefullah kritis karena tertular virus corona baru (COVID-19). Di sisi lain Saefullah juga memiliki riwayat sakit jantung dan asam lambung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan awalnya Saefullah mengeluh tidak enak badan pada Jumat, 4 September 2020. Setelahnya Saefullah bekerja dari rumah.

Lantas pada 7 September 2020 DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna. Meski sempat sakit, Saefullah sebenarnya ingin hadir paripurna sebagai bentuk tanggung jawab.

ADVERTISEMENT

"Karena tanggung jawab, beliau merasa harus hadir," cerita Ariza.

Saefullah pada akhirnya tetap hadir meski pada akhirnya di tengah-tengah rapat meminta izin untuk pulang. Anies mengaku sempat mendapatkan pesan singkat dari Saefullah yang pada akhirnya menjadi pesan terakhir Saefullah.

"Hari Senin minggu yang lalu di tengah sidang paripurna DPRD, bapak Saefullah mengirimkan sebuah teks 'Pak Gub saya mohon izin pamit karena kurang enak badan" kata Anies saat melepas jenazah Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/9/2020).

Selama bermitra dengan Saefullah, Anies menyebut almarhum tak pernah mohon izin karena sakit. Anies mengatakan beberapa hari setelah menerima pesan itu, Saefullah harus dirawat hingga akhirnya meninggal dunia karena terpapar Corona.

"Hari Selasa dalam sebuah rapat saya sampaikan, dalam pengalaman kerja saya bekerja sama Pak Sekda tidak pernah beliau izin pamit karena sakit. Hari itu beliau pamit dan beberapa hari kemudian mengalami perawatan, hingga akhirnya Allah yang maha pengasih dan maha penyayang memanggilnya pulang pada pukul 12.55 WIB tadi siang," tuturnya.

Anies mengatakan Saefullah adalah teladan yang baik. Menurutnya Sekda DKI itu dekat dengan semua kelompok usia di Pemprov DKI.

"Kepada kita semua Pak Sekda meninggalkan keteladanan, Pak Sekda meninggalkan kesan yang luar biasa bagi sebagian kita, hampir semua kita, bukan sekedar kolega, bukan sekedar teman kerja, Pak Sekda udah sahabat, dan bagi yang junior sering dipandang sebagai ayah," paparnya.

Kepada jajaran Pemprov DKI, Anies mengingatkan bahwa kerja yang telah dilakukan oleh Saefullah harus terus dilanjutkan. Anies mengatakan Pemprov harus terus berupaya menangani pandemi Corona.

"Tanggung jawab kita sekarang meneruskan yang telah beliau kerjakan. Meneruskan kebaikan-kebaikan yang telah almarhum torehkan di Balai Kota ini, di Pemporv DKI Jakarta. Sambil kita ingat semua kita satu saat akan mengalami kematian. Kita jalankan amanat ini dengan sebaik-baiknya, kita pegang amanat ini dengan setinggi-tingginya, insyaallah kita akan lindungi, dan doakan seluruh warga Jakarta insyaallah terbebas dari wabah COVID," kata dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads