.webp)
Sekda DKI Saefullah meninggal dunia pada Rabu (16/9/2020) usai dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan penghormatan terakhir sebelum melepas jenazah.
"Saya bersama Ketua DPRD DKI Jakarta, Bapak Wakil Ketua (DPRD DKI), Bapak Wakil Gubernur, keluarga besar Pemprov merasakan kehilangan yang amat mendalam," kata Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama hidup, Sekda DKI Saefullah ternyata juga menjabat sebagai Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama atau PWNU DKI Jakarta. Salah satu program yang diresmikan adalah Ngaji Bencana LPBI NU DKI Jakarta dan Bedah Ribuan Rumah.
Dikutip dari situs PWNU DKI Jakarta, Ngaji Bencana adalah pelatihan kebencanaan yang dikemas dengan model pengajian. Program ini untuk melakukan sosialisasi bagi masyarakat yang berpikiran, ngaji hanya terkait ilmu agama dan akhirat.
Mengikuti program pelatihan terkait ilmu kebencanaan adalah bagian ibadah. Ilmu yang diperoleh bisa digunakan untuk membantu orang lain dan lingkungan sekitar saat terjadi bencana.
"Kegiatan Ngaji Bencana dibuka langsung oleh ketua PWNU DKI Jakarta Dr H Saefullah, MPd Dalam sambutannya menyampaikan bahwa DKI Jakarta termasuk daerah yang rawan bencana, utamanya kebakaran dan banjir," tulis situs PWNU DKI Jakarta.
Terkait program Bedah Ribuan Rumah, Saefullah sebagai Ketua PWNU DKI Jakarta melakukan peletakan batu pertama kegiatan tersebut di Jakarta Timur. Program ini dikatakan sebagai bentuk penyikapan PWNU DKI Jakarta terhadap permasalahan umat.
Saefullah terpilih sebagai Ketua PWNU DKI Jakarta dalam konferensi XIX PWNU DKI Jakarta untuk masa ibadah 2016-2021. Dia merintis karir sebagai PNS Provinsi DKI Jakarta dan sempat aktif di Musyawarah (Bamus) Betawi.
Sekda DKI dan Ketua PWNU DKI Jakarta Saefullah yang meninggal pada usia 56 tahun adalah sosok yang low profile. Dia juga dikenal sebagai pribadi yang mudah menarik simpati orang lain.
(row/erd)
