Siswa SMP di NTB Ungkap Jalan-jalan Berujung Dinikahkan karena Telat Pulang

Siswa SMP di NTB Ungkap Jalan-jalan Berujung Dinikahkan karena Telat Pulang

Faruk - detikNews
Rabu, 16 Sep 2020 11:34 WIB
Pasangan siswa SMP usia 15 tahun dan 12 tahun dinikahkan karena terlambat pulang di NTB.
Foto: Pasangan siswa SMP usia 15 tahun dan 12 tahun dinikahkan karena terlambat pulang di NTB. (Istimewa)
Lombok Tengah -

Sepasang siswa SMP, pria inisial S (15) dan wanita NH (12) dinikahkan karena terlambat pulang saat jalan-jalan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). S buka suara soal pernikahannya yang viral di media sosial itu.

"NH ini adalah cinta pertama saya," kata S pada wartawan, Rabu (16/9/2020)

S bercerita, keduanya dikenalkan oleh teman S pada Agustus kemarin. Baru 4 hari saling mengenal, S membawa NH jalan-jalan. Karena S pulang malam membuat orang tua NH tidak menerima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dusun asal S sempat melakukan pendekatan bahkan hingga tiga minggu sebelum akad nikah berlangsung. Hanya saja, orang tua dari NH tetap tidak menginginkan anaknya kembali.

Sehingga, pihak keluarga memutuskan untuk menikahkan S dan NH secara diam-diam tanpa sepengetahuan kantor urusan agama (KUA) dan petugas lainnya.

ADVERTISEMENT

"Saya bawa NH pulang ke rumah dan kakak saya mengantarkan dia ke rumah bibinya di Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang," ujar S.

Tidak lama setelah NH di rumah bibinya, ternyata bapak dari NH membawa anaknya ke kediaman S. Ortu NH tidak terima anaknya dibawa pulang malam hari.

"Tapi saya juga mau menikah dan tidak ada paksaan dari orang lain dengan mas kawin Rp 2 juta," terangnya.

S mengaku akan berusaha maksimal untuk bisa menafkahi istrinya, terlebih dia masih kelas II Tsanawiyah. S sudah berhenti sekolah dan memilih untuk bekerja menjadi penjual sabun keliling.

"Saya keliling di pasar menjual sabun. Saya juga tidak mau dipisahkan dengan istri saya," ujarnya.

Kepala Dusun (Kadus) Montong, Desa Pengenjek, Ehsan membenarkan cerita itu. Kedua sejoli ini pergi berdua pada siang hari dan pulang sekitar pukul 18.30 WITA.

"Saya sempat sarankan agar anak ini dipisah dulu karena masih anak di bawah umur dan orang tua NH tetap ngotot. Setelah empat hari saya datangi Kadus asal Nur Herawati ini dan kadus di sana juga menyampaikan agar nikah di bawah tangan saja," kata Ehsan pada wartawan.

Karena tidak ada titik temu saat itu, maka dirinya selaku Kadus sempat menghilang dan tidak mengurus lagi. Tiba- tiba, kakak dari S pergi ke rumah keluarga mempelai perempuan dan sepakat untuk menikahkan kedua anak itu.

"Saya juga tidak hadir saat pernikahan berlangsung. Padahal saya sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak terjadi," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads