Muhammadiyah Sedih-Prihatin Ketua DKM Tewas Dibacok Gegara Kunci Kotak Amal

Muhammadiyah Sedih-Prihatin Ketua DKM Tewas Dibacok Gegara Kunci Kotak Amal

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 16 Sep 2020 05:45 WIB
Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. H Dadang Kahmad
Foto: dok. Muhammadiyah
Palembang -

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Iman di Sumatera Selatan, Muhammad Arif (61) dibacok oleh pengurus masjid sendiri gegara kunci kotak amal. Muhammadiyah menyesalkan aksi tersebut.

"Cukup menyedihkan dan memprihatinkan kondisi seperti ini mudah-mudahan tidak terjadi lagi seperti itu," ujar Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad ketika dihubungi detikcom, Selasa (15/9/2020).

Dadang menyerahkan proses hukum pelaku ke pihak kepolisian. Ia juga meminta agar polisi mengecek kejiwaan pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada isu kejiwaan mungkin yang harus diperiksa apakah yang bersangkutan itu nanti ada gangguan jiwa atau apa gitu, kalau memang dia waras ya proses hukum akan terus berlanjut," imbuh Dadang.

Pada kesempatan yang sama, Dadang mengatakan pembukaan dan pelaporan kotak amal harus disaksikan oleh beberapa orang. Isi kotak amal juga harus dilaporkan ke ketua DKM masjid dan Jemaah setiap minggu.

ADVERTISEMENT

Terkait siapa yang berhak memegang kunci kotak amal, Dadang menyebut tergantung keputusan DKM masing-masing.

"Itu tergantung kesepakatan ya karena DKM itu bukan lembaga formal. Jadi mungkin itu setelah kesepakatan asosiasi ya mau dipegang oleh bendahara atau semuanya bersifat transparan dan ketua DKM harus bertanggung jawab juga untuk mengontrol apa yang ada," imbuhnya.

Seperti diketahui, Ketua DKM Masjid Nurul Iman, Arif, dibacok saat salat Magrib pada Jumat (11/9). Meyudin membacok Arif sebanyak dua kali menggunakan pedang panjang bergagang plastik. Korban mengalami luka bacok di bagian leher atas kiri.

Korban dibawa ke RSUD Kayuagung kemudian dirujuk ke RSUP Moh Husein, Palembang, untuk mendapatkan perawatan namun akhirnya meninggal dunia. Sedangkan pelaku diamankan di Polsek Kayu Agung.

Polisi telah mengamankan pelaku pembacokan tersebut. Aksi nekat itu dilakukan pelaku murni karena sakit hati.

"Murni tersinggung karena tidak ada juga penjelasan dari korban minta kunci kotak amal diserahkan ke bendahara. Jadi saat salat Magrib, pada rakaat pertama pelaku melihat korban, dia pulang langsung ambil parang dan korban dibacok," kata Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI), AKBP Alamsyah Palupesy, kepada detikcom, Selasa (15/9).

(isa/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads