Sidang putusan etik Ketua KPK Firli Bahuri terkait naik helikopter mewah ditunda oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Wakil Ketua DPR RI bidang Korpolkam Azis Syamsuddin meminta publik tak curiga dan menunggu hasil putusan.
"Kita tunggu saja, prosesnya masih berlangsung, semua pihak hormati saja proses yang sudah berjalan. Nggak usah kita melakukan hal-hal lain, kita tunggu saja prosesnya seperti apa," kata Aziz, di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Aziz tak banyak bicara soal adanya kecurigaan kompromi sebelum putusan Dewas KPK. Aziz meminta publik berpikir positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tunggu saja makanya hasilnya seperti apa," ujar Aziz.
"Berpikir positif saja ya," imbuhnya.
Sebelumnya, putusan sidang etik Ketua KPK Firli Bahuri soal helikopter mewah ditunda oleh Dewas KPK. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mencurigai bahwa tarik ulur waktu sidang putusan etik itu karena ada kompromi.
"Karena terus terang saja curiga ini penundaannya ada tarik ulur. Kan gambaran saja putusannya akan agak berat kalau dinyatakan bersalah, tapi kemudian ada upaya-upaya untuk mengulur waktu supaya dugaan-dugaan apa ada kompromi," kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman di gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Selasa (15/9).
Dewas KPK menepis hal itu. Dewas mengatakan tak ada tarik ulur.
"Tidak ada tarik-ulur soal putusan," kata anggota Dewas KPK, Syamsuddin Harris, kepada wartawan, Selasa (15/9).
Syamsuddin menjelaskan, penundaan sidang dilakukan karena 3 anggota dewas tengah menjalani tes swab. Tes itu dilakukan karena ketiganya sempat kontak dengan seorang pegawai KPK yang positif Corona.
"Tiga orang anggota dewas di-swab tadi pagi karena berinteraksi dengan salah seorang yang positif Corona," ucapnya.
(rfs/zak)