Tentang Masker Buff dan Scuba yang Dinilai Tak Efektif Cegah Corona

Tentang Masker Buff dan Scuba yang Dinilai Tak Efektif Cegah Corona

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 15 Sep 2020 14:18 WIB
4 Alasan Masker Buff Disebut Paling Tak Efektif Tangkal Corona
Foto infografis (detikHealth)
Jakarta -

PT KCI sedang melakukan sosialisasi kepada pengguna KRL agar menghindari pemakaian masker buff dan masker scuba. Kedua jenis masker ini dinilai tidak ampuh dalam mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).

Fungsi utama masker buff sebenarnya sebagai pelindung leher. Namun pada penggunaannya, buff bisa berfungsi untuk apa pun, dari mulai masker hingga bandana. Buff biasanya hanya terdiri dari kain karet yang lentur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, masker scuba juga terdiri dari satu lapis kain. Masker scuba berbentuk seperti masker bedah, tapi hanya terdiri dari satu lapis.

ADVERTISEMENT

masker kain scubaMasker kain scuba. (Uyung/detikHealth)

Karena hanya terdiri dari satu lapis, kedua jenis masker ini kurang efektif mencegah virus. Hal ini terungkap dari sebuah penelitian di Duke University.

Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan 14 jenis masker untuk diuji mana yang paling bisa menahan laju droplet. Saat dites, masker buff, yang juga sering dipakai para pengendara motor, memperlihatkan hasil yang cukup buruk jika dibandingkan dengan masker biasa.

"Kami menghubungkan ini dengan... tekstil memecah partikel-partikel besar menjadi banyak partikel kecil," kata Dr. Martin Fischer, ahli kimia, fisikawan, dan penulis studi, dikutip dari CNBC International.

"Mereka cenderung bertahan lama di udara, bisa terbawa lebih mudah di udara, jadi ini sebenarnya kontraproduktif untuk memakai masker semacam itu," tambahnya.

Bahkan masker buff disebut menghasilkan lebih banyak droplet dibanding jika tidak memakai masker sama sekali karena bahan yang digunakan dapat memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil.

Selain buff, jenis masker yang menawarkan lebih sedikit perlindungan adalah masker rajutan dan bandana. Adapun masker yang paling efektif dalam penelitian tersebut adalah masker N95, yang biasa digunakan petugas medis.

Penelitian ini senada dengan apa yang disosialisasikan oleh PT KCI. "Kita di medsos baru sosialisasi efektivitas masker saja dan di stasiun kita lakukan sosialisasi itu saja," kata VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020).

Sosialisasi agar menghindari penggunaan masker scuba dan buff di KRL ini dilakukan karena penyebaran droplet masih mungkin terjadi. Anne menyarankan pengguna KRL memakai masker kain berlapis dan masker kesehatan.

"Masker kain 2-3 lapis dan masker kesehatan mengurangi penyebaran droplet yang masih mungkin terjadi," ucap Anne.

Akun media sosial PT KCI, seperti Instagram, melakukan sosialisasi menghindari penggunaan masker scuba dan buff. Dalam penjelasan PT KCI, masker scuba atau buff hanya 5% efektif mencegah risiko terpapar virus.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads