Syamsul Bahri (45), pria penikam pengantar galon langganannya hingga tewas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sempat membantah telah membunuh korban. Pelaku justru mengaku sebagai wartawan kepada polisi.
"Pelaku memang mengaku (wartawan) itu, 'saya dari pers, Pak' katanya," kata Kanit Reskrim Polsek Tamalate AKP Ramli kepada wartawan pada Selasa (15/9/2020).
Namun polisi tidak percaya begitu saja. Polisi pun memperlihatkan sebuah rekaman CCTV yang merekam aksi pelaku saat menyerang korban di atas motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kasih lihat rekaman CCTV baru dia ngaku," beber AKP Ramli.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria pengantar galon, Marsel, ditemukan tewas dengan kondisi bersimbah darah di sebuah lorong atau gang indekos di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban tewas ditikam seorang pelanggan, Syamsul Bahri (45).
Jasad korban tergeletak di depan sebuah indekos, Jalan Daeng Tata 1, Kecamatan Tamalate, Makassar. Dengan pakaian kaus merah serta celana jeans yang penuh darah, posisi jasad korban sempat membuat geger warga.
AKP Ramli mengatakan korban memang diincar pelaku karena sudah beberapa hari diminta mengganti air galon kotor. Namun, korban tak pernah datang.
"Jadi antara pelaku dengan korban memang sudah ada dendam, artinya ini gara-gara galon sehingga ada ketersinggungan," kata Ramli.
Akibat ketersinggungan tersebut, pelaku kemudian mengincar korban. Dia mengintai saat-saat kedatangan korban mengantar galon lalu diserang.
(eva/eva)