Putra Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, Isman Triadi, diduga mengeroyok tiga mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Isman Triadi dilaporkan ke polisi atas dugaan tersebut.
Isman Triadi diduga sebagai otak pengeroyokan terhadap tiga mahasiswa, yakni Herman, Ilham, dan Alam. Laporan polisi tertuang dalam LP bernomor: LP/342/IX/2020/POLDA SULSEL/RESTABES MKS.
Polisi tengah mendalami laporan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kita tindak lanjuti laporannya. Terlapor anak Bupati Jeneponto," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khairul kepada wartawan, Minggu (13/9/2020).
Ketiga korban mengaku mahasiswa salah satu universitas swasta di Makassar. Ketiga korban dilaporkan mengalami luka lebam, bengkak di beberapa bagian tubuhnya, seperti pada wajah, tangan, dan dada akibat ditendang.
"Nanti kita akan periksa para korban, termasuk melakukan visum," sambung Kompol Agus.
Dugaan pengeroyokan tersebut terjadi di parkiran sebuah mal, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, pada Kamis (10/9) dini hari.
Duduk Perkara Dugaan Pengeroyokan
Dugaan pengeroyokan ini bermula dari tendangan di lift sebuah mal di Jalan Metro Tanjung Bunga, Mariso, Makassar.
Kapolsek Mariso Kompol Ahmad Yulias mengatakan korban dan kelompok putra bupati sama-sama sempat diamankan pada hari kejadian, Kamis (10/9) dini hari. Kepada polisi, putra Bupati mengaku pengeroyokan itu dilakukan karena ia berusaha membela seorang rekannya yang ditendang oleh korban.
"Karena pengakuannya yang diduga keluarga bupati, katanya ditendang temannya di lift sama yang diduga korban penganiayaan ini," beber Kompol Ahmad saat dimintai konfirmasi, Senin (14/9).
Insiden tendangan dalam lift tersebut jadi awal mula terjadinya dugaan pengeroyokan di area parkiran mal. Saat itulah tim Sabhara Polda Sulsel datang ke lokasi lalu membawa kelompok korban dan putra bupati bersama rekan-rekannya ke Polsek Mariso.
Kompol Ahmad sendiri mengaku telah meminta korban untuk melakukan visum dan membuat laporan polisi. Awalnya, korban menolak dan memilih pulang ke rumah, begitu pun dengan putra bupati bersama rekannya.
"Korban ndak mau dibuatkan laporan, nda mau dibuatkan visum. Tahu-tahunya besoknya buat laporan di Polrestabes Makassar," beber Kompol Ahmad.
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan ini.