Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19. Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan khawatir bila banyak penduduk Jakarta yang datang ke wilayahnya.
"SIKM (surat izin keluar masuk) tidak berlaku di DKI. Sekarang sih saya berharap dari DKI ada pelarangan, tapi tidak ada," kata Iwan di Kantor Bupati Bogor, Komplek Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/9/2020).
Iwan menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Bogor Nomor 60 Tahun 2020 tentang PSBB pra-adaptasi kebiasaan baru (AKB). Dari Perbup ini, lanjutnya, tidak ada aturan yang mengatur orang keluar-masuk suatu wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelarangan orang keluar-masuk wilayah pun, sambung Iwan, juga tidak tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) yang Anies keluarkan.
"Jadi ya susah kalau melihat aturan dari Kabupaten Bogor dan Jakarta ini tidak terlalu ketat terkait masalah perpindahan penduduk karena di kita juga ada (warga) yang kerja, ada yang ini, dan lain-lain, tidak ada pelarangan. Ya susah untuk membendung sebaran COVID yang ada di Kota ke Kabupaten, susah," ungkapnya.
"Ini kan selama ini masing-masing. Jadi dengan Gubernur Jawa Barat sudah melepas kewenangannya ke wilayah Bodebek, kepala daerah. Sedangkan kita harus menginduk ke DKI. Sedangkan DKI tidak komprehensif penyusunan barang, Pergub ini. (Kebijakan Bodebek) dengan Pergubnya DKI, tidak sama. Makanya menurut saya mau sama, harus seragam," jelas dia.
Sebelumnya, DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB ketat hari ini. Namun, surat izin keluar masuk (SIKM) ke Jakarta tidak diberlakukan lagi.
Tidak berlakunya SIKM ini dipastikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Syafrin Liputo. Syafrin mengatakan aturan ini sudah disetujui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Jadi sebagaimana yang disampaikan Pak Gubernur, pada PSBB kali ini tidak ada SIKM," tegas Syafrin kepada wartawan di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (13/9).
Tonton video 'Bima Arya: 50% Warga Bogor Bingung Covid-19 Konspirasi Atau Bukan':