Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menceritakan peningkatan tren kenaikan kasus positif virus Corona (COVID-19) di DKI Jakarta kepada Gubernur Anies Baswedan. Doni saat itu meminta jajaran Anies memperhitungkan bed occupancy ratio (BOR) di 67 rumah sakit di Jakarta.
"Nah, saya tunjukkan kepada Gubernur Anies bahwa trennya ada peningkatan dan beliau melihat betul, tetapi belum terlalu fatal begitu. Nah, kemudian setelah itu, saya sering berdiskusi dengan Kepala Dinas Kesehatan DKI, menyampaikan pesan, mengingatkan DKI untuk betul-betul memperhitungkan ketersediaan bed occupancy rate untuk ICU di 67 rumah sakit rujukan di Jakarta," kata Doni dalam konferensi pers di kanal YouTube BNPB, Minggu (13/9/2020).
Doni menyebut pertemuan itu akhirnya terus berlangsung dan mengumpulkan stakeholder terkait. Hal ini untuk menjawab kekhawatiran tentang ketersediaan ICU di rumah sakit di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, dalam tiga minggu terakhir ini, kami setiap malam Senin itu bertemu dan membahas hal ini dan saya juga sudah koordinasikan dengan Bapak Menteri Kesehatan dan sudah ada langkah-langkah untuk menata agar kekhawatiran tentang ketersediaan ruang ICU di rumah sakit ini bisa kita atasi bersama," ujarnya.
Doni tak menyangkal pernyataan Anies tentang jumlah ruang ICU yang sudah penuh. Namun, kata Doni, itu hanya rumah sakit yang memang menyediakan 10 tempat tidur. Sedangkan rumah sakit yang memiliki 20 tempat tidur belum penuh.
"Nah, yang terjadi hari ini yang disampaikan oleh Bapak Gubernur DKI Bapak Anies itu benar, sejumlah rumah sakit mengalami kapasitas penuh. Itu benar. Tetapi hanya khusus rumah sakit yang ruang ICU-nya itu kurang dari 10 bed. Jadi sekitar ada 20 rumah sakit di Jakarta yang kapasitas tempat tidur untuk ICU-nya itu kurang dari 10 dan itu semuanya penuh, ada yang 1, ada yang 2, yang 3, yang paling banyak itu 8," tutur Doni.
Doni mengatakan 47 rumah sakit masih memiliki kapasitas tempat tidur yang cukup. Sebab, rumah sakit tersebut memiliki lebih dari 10 tempat tidur.
"Nah, sisanya berarti 47 rumah sakit rujukan lainnya yang rata-rata jumlah bed-nya itu lebih dari 10, itu rata-rata masih terisi itu satu," tuturnya.
(imk/imk)