Buntut Panjang Ajakan 'Sekamar Saja' Calon Wawalkot Depok

Round-Up

Buntut Panjang Ajakan 'Sekamar Saja' Calon Wawalkot Depok

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 12 Sep 2020 21:15 WIB
Calon Wakil Walikota Depok, Afifah Alia (Dok. Instagram Pribadi)
Calon Wawalkot Depok Afifah Alia merasa dilecehkan pesaingnya, Imam Budi, soal ucapan 'sekamar sama saya'. (Foto: dok. Instagram Pribadi)
Depok -

Ucapan 'sekamar sama saya' yang dilontarkan calon Wakil Wali Kota Depok dari PKS Imam Budi Hartono berbuntut panjang. Sampai-sampai, ada yang menyarankan hal ini dibawa ke ranah hukum.

Awal mulanya, calon Wawalkot Depok dari PDIP Afifah Alia merasa dilecehkan secara verbal oleh Imam. Afifah mengaku diajak sekamar oleh Imam Budi saat melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung.

"Saya, Afifah Alia, kandidat Pilkada Kota Depok 2020, calon Wakil Wali Kota Depok, atas pelecehan yang saya alami, saya marah atas lontaran yang telah disampaikan oleh Imam Budi," kata Afifah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Afifah menceritakan kejadian di RS Hasan Sadikin, Bandung, pada 8 September 2020, yaitu hari pertama pemeriksaan kesehatan dan pembagian kamar untuk peserta. Afifah menyebut saat itulah Imam Budi menyampaikan kalimat 'sekamar sama saya saja'.

"Kamar kandidat Pilkada Depok bersebelahan. Saat petugas RS menginformasikan kamar saya, tiba-tiba Pak Imam Budi melontarkan ujaran 'sekamar sama saya saja, Bu Afifah'," kata Afifah.

ADVERTISEMENT

Afifah geram akan peristiwa ini. Afifah mendesak politikus PKS itu minta maaf.

"Yang saya inginkan adalah permintaan maaf dan janji untuk tidak mengulangi pelecehan seperti ini kepada saya maupun (terhadap) perempuan lainnya di Kota Depok," kata Afifah.

Tuai Kecaman

PKB geram dan mengatakan ucapan Imam Budi tak layak dikeluarkan seorang calon pemimpin. PKB, yang juga mendukung Afifah di Pilkada Depok 2020, menilai seharusnya Imam menghormati martabat Afifah. Sebab, menurut Daniel, kebijakan seorang pemimpin cerminan perkataannya.

"La calon pemimpin kok begitu, tidak layak sebuah pelecehan verbal dilakukan oleh seorang calon kepala daerah," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan, Jumat (11/9).

PKB berharap warga Depok dapat mengenali calon pemimpinnya. Hal itu agar warga Depok tak salah pilih dalam Pilkada 2020 ini.

"Semoga masyarakat Depok mengenali calon-calon pemimpinnya dengan baik agar ke depannya tidak salah pilih," kata Daniel.

Sementara itu, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai dugaan pelecehan itu refleksi dari diskriminasi di masyarakat.

"Terjadinya pelecehan terhadap politisi perempuan yang dilakukan oleh politisi laki-laki merupakan refleksi dari diskriminasi dan kultur patriarki di masyarakat kita, bahwa nilai-nilai demokrasi yang menganut inklusifitas serta keadilan dan kesetaraan gender belum terinternalisasi dengan baik dalam diri para elite dan politisi kita," kata anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini kepada wartawan, Jumat (11/9).

Diminta Lapor

Bawaslu Kota Depok mengatakan Afifah bisa melapor ke Bawaslu jika merasa dirugikan.

"Siapa pun warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dapat melapor kepada Bawaslu jika menurutnya ada pelanggaran terhadap ketentuan pemilu atau pemilihan," kata komisioner Bawaslu Kota Depok Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Dede Selamet Permana saat dihubungi, Sabtu (12/9).

Bawaslu terbuka kepada semua pihak yang hendak menyampaikan laporan. Menurut Dede, siapa saja memiliki hak mengadukan laporan ke Bawaslu jika diduga ada pelanggaran kepemiluan.

Sedangkan Gerindra sebagai parpol pengusung Afifah menyesalkan kejadian tersebut. Menurut jubir Gerindra Habiburokhman, banyak masukan dari emak-emak di Kota Depok agar kasus ini dibawa ke ranah hukum. Namun Habiburokhman menyerahkan keputusannya kepada Afifah.

"Banyak masukan dari masyarakat, terutama emak-emak (Depok), agar kasus ini dibawa ke ranah hukum sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, tapi kami serahkan kepada Bu Afifah mau bagaimana," ujar Habiburokhman, Sabtu (12/9).

Gerindra mengaku siap apabila diminta Afifah soal bantuan hukum. "Belum (komunikasi dengan Afifah), kami menunggu saja. Kalau dimintai bantuan, ya akan kami bantu," kata Habiburokhman.

Pengakuan Versi Imam Budi

Imam Budi angkat bicara soal dugaan pelecehan terhadap pesaingnya, Afifah Alia. Imam Budi menegaskan tak pernah bermaksud melecehkan Afifah.

"Itu untuk mencairkan suasana agar menghilangkan kekakuan komunikasi sesama paslon, dan yang saya maksud Afifa itu panggilan cucu saya, bukan beliau," kata Imam Budi Hartono kepada wartawan.

Versi Imam Budi Hartono, saat itu dia dan Afifah duduk agak berjarak. Dia menyebut Afifah mungkin tak mendengar kalimat yang dia ucapkan sepenuhnya.

"Karena jarak duduk kita berempat berjarak, mungkin nggak kedengar lanjutan ucapan kalimat saya yang menyebut nama cucu, Afifa itu artinya kesederhanaan," kata Imam.

Halaman 2 dari 3
(dkp/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads