Bima Arya: Konsep PSBB Jakarta Anies Sudah Siap, tapi Perlu Finalisasi

Bima Arya: Konsep PSBB Jakarta Anies Sudah Siap, tapi Perlu Finalisasi

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Jumat, 11 Sep 2020 11:07 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya
Bima Arya (Foto: M Solihin)
Jakarta -

Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan isi rapat koordinasi online bersama Gubernur DKI Anies Baswedan terkait PSBB Jakarta yang bakal diberlakukan secara total. Bima Arya menilai konsep PSBB Jakarta Anies Baswedan sudah siap.

"Konsepnya, menurut saya, sudah siap Pak Anies, tapi kemarin belum disampaikan ke kami. Pak Anies hanya meminta masukan dari Bodebek sekaligus update terakhir dan saya juga sampaikan beberapa pertanyaan ke Pak Gubernur yang nanti mungkin hari Senin akan dijawab. Saya kira poin utamanya masih harus dikoordinasikan dengan semua pihak, termasuk yang utamanya pemerintah pusat," kata Bima Arya saat dihubungi detikcom, Jumat (11/9/2020).

Bima Arya menegaskan Anies Baswedan sudah punya konsep PSBB Jakarta. Hanya, kata Bima Arya, Anies masih bakal melakukan finalisasi konsep itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Anies sudah punya konsepnya. Kita sudah lihat juga, saya sudah terima panduannya. Tapi karena masih akan diberlakukan hari Senin, Pak Anies bilang masih perlu finalisasi ya, kita belum terima juga detail. Seperti saya tanya, 'Apakah akan ada pembatasan keluar-masuk, surat izin keluar masuk seperti dulu', Pak Anies bilang, 'Nanti akan lebih jelas hari Senin'," tutur Bima Arya.

Bima Arya menegaskan Kota Bogor sebagai penyangga Jakarta kemungkinan besar tak akan menerapkan PSBB total. Bima Arya menyebut Bogor tetap pada pendirian melaksanakan PSBMK.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah hitung dan belajar dari pengalaman juga, PSBB total itu tidak efektif karena membutuhkan konsekuensi yang sangat besar. Satu, personel harus cukup, ini kan mengawasi semua satu kota tidak mudah, Pol PP kita nggak sampai 200. Ini kan juga butuh logistik. Kemudian menjamin ekonomi warga bagaimana, warga nggak boleh bekerja terus bagaimana? Itu kan harus diintervensi lagi," jelas Bima Arya.

"Jadi menurut saya kita jalankan konsep Bogor yang sekarang ini kita sebut PSBMK, pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas. Jadi fokusnya adalah pembatasan aktivitas warga. Jadi penguatan protokol kesehatan. Jadi tidak boleh berkumpul di atas jam 9 malam, pembatasan jam operasional di malam hari, memperkuat protokol kesehatan dengan melibatkan warga dan komunitas dan juga mengawasi secara ketat RW-RW merah di lapangan. Itu konsep kami. Kita arahnya tidak ke PSBB total," tegas Bima Arya.

(gbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads