Kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia semakin tinggi. Pemerintah mengimbau kepada perkantoran agar menerapkan jam kerja yang fleksibel kepada para pegawainya guna mengatasi penyebaran virus Corona.
"Kalau pekerja di perkantoran tetap dipersiapkan flexible working, jadi ada yang kerja di rumah, ada yang kerja di kantor. Nanti tentu persentasenya akan ditentukan," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam penyampaian perkembangan terkini penanganan COVID-19, disiarkan di kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (10/9/2020).
Pemerintah juga akan melakukan operasi sebagai langkah pengetatan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Operasi yustisi termasuk dilakukan di perkantoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini juga termasuk di perkantoran," sebutnya.
Sementara itu, pegawai yang bekerja di instansi pemerintah akan ada penerapan sistem kerja. Work from home (WFH) mulai akan diberlakukan kembali.
"Untuk pekerja di kantor pemerintah tetap berjalan sesuai dengan peraturan yang diterbitkan oleh KemenPAN-RB sehingga pemerintah mengatur antara work from home (WFH) dan work from office (WFO)," tutur Airlangga.
Soal rumah sakit yang disebut mulai penuh untuk pasien Corona, pemerintah menegaskan akan meningkatkan fasilitas kesehatan. Airlangga juga berharap setiap sektor produktif harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan agar tidak ada penyebaran virus.
"Pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap perkembangan situasi dan akan selalu meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan," tegasnya.
"Kegiatan-kegiatan produktif dilakukan dengan protokol-protokol kesehatan yang ketat dan pemerintah terus mendorong sektor-sektor produktif tetap berjalan dan menjaga protokol COVID," imbuh Airlangga.
(elz/dhn)