Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan sidang virtual dengan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA). Ketua BKSAP, Fadli Zon memberi usulan AIPA agar satu suara dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya.
"Kita perlu penguatan dari parlemen atas kesepakatan di antara pemerintah di antara pemerintah negara ASEAN. Paragraf itu terkait dukungan bagi Myanmar untuk memberikan bantuan kemanusiaan, menjamin proses repatriasi yang aman, dan bermartabat bagi para pengungsi Rohingya di Rakhine," kata Fadli dalam keterangannya pada Rabu (9/9/2020).
Pertemuan ini merupakan gelaran AIPA Assembly ke-41. Selain Fadli, pertemuan juga dihadiri Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Putu Supadma dan anggota dari delegasi DPR RI dari Fraksi Demokrat, Didi Irwady Samsudin. Selain membahas Rohingya, pertemuan itu juga membahas soal stabilitas kawasan di masa pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli juga mengatakan seharusnya AIPA dapat menyikapi situasi di Rohingya. Menurutnya, usulan tersebut mendapat dukungan dari Thailand dan Malaysia. Namun negara Myanmar justru menolak pembahasan tersebut di AIPA.
"Semestinya AIPA bisa mendukung ASEAN dalam hal sikap atas Rohingya. Apalagi dengan situasi saat ini, ketika banyak dari mereka justru terdampar di negara anggota ASEAN lainnya," ujar Fadli.
Menurut Fadli isu Rohingya telah menjadi isu yang pelik di level AIPA. Fadli mengungkapkan belum ada resolusi politik apapun di AIPA terkait Rohingya sejak 2017.
"Akibatnya sejak 2017, AIPA tidak menghasilkan resolusi politik apapun karena segala keputusan berbasis konsensus," tutur Fadli.