PT PLN (Persero) bertemu dengan KPK membahas soal penyelamatan aset milik PLN. Total nilai aset yang sudah diselamatkan sekitar Rp 960 miliar.
"Itu sudah cukup banyak yang kita identifikasi, sertifikasi sehingga total aset yang diselamatkan sebanyak 2.568 persil dengan nilai total aset yang diselamatkan lebih dari Rp 960 miliar," kata Dirut PT PLN Zulklifi Zaini di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2020).
Zulkifli mengatakan aset-aset yang sudah diselamatkan itu tersebut di sejumlah provinsi. Aset-aset itu tersebar di Jawa Tengah, Gorontalo, Jambi hingga Sumater Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli mengatakan program ini akan terus berjalan sebab aset-aset negara yang dipercayakan untuk dikelola PT PLN nilainya mencapai triliunan rupiah. Untuk itu, Zulkifli menyebut PLN bekerja sama dengan KPK dan Kementerian ATR/BPN untuk mengidentifikasi satu per satu aset tersebut.
"PLN bersama KPK dengan dukungan Kementerian ATR, Pemerintah daerah, sudah bekerja di lapangan dan kami mengidentifikasikan satu per satu dari 90 ribu persil bidang tanah negara yang dipercayakan kepada PLN," ujarnya.
Zulkifli mengungkapkan proses identifikasi dan sertifikasi aset-aset negara itu memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk itu, ia berterima kasih kepada KPK yang telah mendukung penuh PT PLN dalam proses penyelamatan aset.
"Memang perlu dilakukan, pertama identifikasi, kemudian pengukuran dan dilakukan sertifikasi itu cukup panjang. tanpa bantuan KPK proses ini sejauh ini memakan waktu yang cukup panjang. Dengan keterlibatan KPK maka proses yang tadinya panjang dan lama itu jadi lebih cepat lebih singkat," tuturnya.
(ibh/dkp)