Rahayu Saraswati Protes Cuitan 'Paha Calon Wawalkot Tangsel', Ini Kata Polisi

Rahayu Saraswati Protes Cuitan 'Paha Calon Wawalkot Tangsel', Ini Kata Polisi

Mei Amelia R - detikNews
Sabtu, 05 Sep 2020 22:31 WIB
Rahayu Saraswati atau Sara Djojohadikusumo menjalani sesi foto di kantor detikcom
Rahayu Saraswati (Rachman Haryanto)
Jakarta -

Politikus Gerindra Rahayu Saraswati menyoal cuitan politikus Partai Demokrat (PD) Cipta Panca Laksana yang di-retweet oleh Said Didu soal 'paha calon Wakil Wali Kota Tangsel mulus'. Rahayu Saraswati pun mempertimbangkan untuk melaporkan cuitan tersebut ke pihak kepolisian.

Terkait hal itu, Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan mengatakan, pihaknya mempersilakan jika Rahayu Saraswati mau melapor.

"Siapa pun yang melapor kita akan layani," kata Iman kepada detikcom, Sabtu (6/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iman mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan dari pihak manapun terkait cuitan tersebut.

"Tetapi sejauh ini belum ada laporan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Rahayu Saraswati menanggapi viralnya cuitan Cipta Panca Laksana yang di-retweet oleh Said Didu soal 'paha calon Wakil Wali Kota Tangsel mulus'. Cuitanitu viral sejak Jumat (4/9) pagi.

Panca memang tidak menyebutkan nama dalam cuitannya itu, tapi banyak netizen yang mengasumsikan cuitan tersebut ditujukan kepada Sara karena kandidat bakal calon Wakil Wali Kota Tangsel semuanya adalah lelaki, kecuali Sara.

"Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget," demikian cuitan Panca pada akun Twitter-nya, @panca66 seperti dilihat detikcom, Sabtu (5/9/2020).

Cuitan Panca itu kemudian dibalas oleh Said Didu. Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu menanggapi dengan istilah 'tak ada foto adalah hoax'.

"Huzzz - no pict hoax," tulis Said Didu di akun Twitter-nya, @msaid_didu, menanggapi cuitan Panca.

Pembicaraan keduanya kemudian viral. Seorang netizen bahkan mengirimkan screenshot percakapan Panca dan Said Didu ke posting-an Sara. Netizen itu mengaitkan pembicaraan Panca dan Said Didu dengan pendukung calon pada Pilpres 2019. Diketahui Said Didu dan Demokrat berada di barisan 'lawan' Presiden Joko Widodo. Saat pilpres lalu, Sara, yang merupakan kader Gerindra,juga mendukung rival Jokowi, Prabowo Subianto, yang merupakan pamannya.

Sara pun membalas cuitan dari netizen itu. Ia menyebut pelecehan seksual terhadap wanita tidak ada hubungannya dengan pilihan politik.

"Pelecehan tdk ada hubungannya dgn afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau krn saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mrk yg berjiwa kerdil & pengecut," kata Sara di Twitter.

Keponakan Menhan Prabowo Subianto ini mengaku kecewa atas cuitan Panca dan Said Didu. Apalagi, kata Sara, pernyataan yang dianggap pelecehan seksual tersebut datang dari tokoh-tokoh politik.

"Saya menyayangkan saja dan jujur kecewa bahwa ada tokoh-tokoh politik senior yang memberikan contoh kurang baik, bahkan mengobjekifikasi seorang calon pimpinan daerah," sebut Sara saat dikonfirmasi terpisah.

Sara mengakui memang cuitan yang viral itu tidak mengaitkan nama dirinya. Namun, Sara mengingatkan, kandidat Wakil Wali Kota Tangsel yang perempuan hanya dirinya.

"Ya, dikatakan bahwa tidak mencantumkan nama. Maka bisa saja yang beliau maksud adalah calon wakil wali kota yang lainnya, yang notabene laki-laki semua. Mungkin saja," tutur Sara.

Terkait hal itu, Sara mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum. Sara dan timnya akan mengkajinya.

"Kami pertimbangkan dulu," ujar Rahayu Saraswati kepada wartawan, Sabtu (5/9/2020). Wanita yang akrab disapa Sara Djojo itu menjawab pertanyaan wartawan apakah akan melapor ke polisi soal cuitan 'paha calon Wakil Wali Kota Tangsel mulus'.

Sara sendiri merupakan satu-satunya bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan. Di Pilkada 2020 ini, Sara berpasangan dengan Muhamad.

(mei/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads