Cuitan politikus Partai Demokrat (PD) Cipta Panca Laksana yang di-retweet oleh Said Didu soal 'paha calon Wakil Wali Kota Tangsel mulus' terkesan ditujukan kepada Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan itu mempertimbangkan untuk melaporkan cuitan tersebut ke pihak polisi.
"Kami pertimbangkan dulu," ujar Rahayu Saraswati kepada wartawan, Sabtu (5/9/2020). Wanita yang akrab disapa Sara Djojo itu menjawab pertanyaan wartawan apakah akan melapor ke polisi soal cuitan 'paha calon Wakil Wali Kota Tangsel mulus'.
Sara, yang berpasangan dengan Muhamad di Pilwalkot Tangsel, menyebut belum terlalu memikirkan soal cuitan itu meski menganggapnya sebagai bentuk pelecehan seksual terhadap dirinya. Keponakan Ketum Gerindra Prabowo Subianto tersebut masih berfokus melakukan konsolidasi dengan para pendukungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jujur, seharian saya sibuk mengunjungi konstituen, jadi belum ada kesempatan memikirkan lebih mendalam," sebut Sara.
Meski begitu, politikus Gerindra ini akan mempertimbangkan apakah perlu mengambil langkah hukum soal cuitan tersebut. Sara dan tim masih akan mengkajinya.
"Tapi akan kami pertimbangkan dahulu," ucap anggota DPR periode 2014-2019 itu.
Sebelumnya diberitakan, cuitan Cipta Panca Laksana yang di-retweet oleh Said Didu viral. Cuitan tersebut diduga ditujukan kepada Sara, yang merupakan satu-satunya bakal calon Wakil Wali Kota Tangsel perempuan.
"Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget," demikian cuitan Panca pada akun Twitter-nya, @panca66, seperti dilihat detikcom, Sabtu (5/9).
Cuitan Panca itu kemudian dibalas oleh Said Didu. Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu menanggapi dengan istilah 'tak ada foto adalah hoax'.
"Huzzz - no pict hoax," tulis Said Didu di akun Twitter-nya, @msaid_didu, menanggapi cuitan Panca.
Seorang netizen mengirimkan percakapan kedua tokoh itu ke salah satu posting-an Sara. Sara pun membalas cuitan netizen itu. Ia menyebut pelecehan seksual terhadap wanita tidak ada hubungannya dengan pilihan politik.
"Pelecehan tdk ada hubungannya dgn afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau krn saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mrk yg berjiwa kerdil & pengecut," kata Sara di Twitter.
Dimintai konfirmasi soal hal ini, Sara menyebut sebenarnya cuitan itu dibuat oleh timnya. Hanya, cuitan tersebut, menurutnya, sejalan dengan apa yang ia perjuangkan selama ini.
"Setahu saya, ada dua pihak ya yang melakukan cuitan yang sepertinya akhirnya viral. Akun Twitter tidak saya pegang secara pribadi sebenarnya, tetapi tim saya yang mengerti betul perjuangan saya soal pelecehan dan kekerasan seksual yang kerap kali terjadi di Indonesia. Fisik maupun verbal, bahkan lewat medsos sekalipun," ujar Sara.
Sara mengakui memang cuitan yang viral itu tidak mengaitkan nama dirinya. Namun, Sara mengingatkan, kandidat Wakil Wali Kota Tangsel yang perempuan hanya dirinya.
"Ya, dikatakan bahwa tidak mencantumkan nama. Maka bisa saja yang beliau maksud adalah calon wakil wali kota yang lainnya, yang notabene laki-laki semua. Mungkin saja," tutur Sara.
Tonton juga 'Waspada Pelecehan Seksual! Kenali Jenisnya':
(elz/bar)