Pasangan Mulyadi-Ali Mukhni mengaku mengembalikan rekomendasi dukungan dari PDIP untuk Pilgub Sumatera Barat (Sumbar) buntut pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. PDIP mengaku belum menerima pengembalian surat keputusan dukungan tersebut.
"Sampai hari ini saya belum menerima. Ini kan baru statement. Lagi-lagi statement ini kan membuat persepsi banyak orang," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP Bambang Wuryanto dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (5/9/2020).
Ali Mukhni mengaku pengembalian rekomendasi itu sebagai bentuk jawaban dari kegelisahan warga Sumbar. Karena, banyak warga Sumbar disebut kecewa atas pernyataan Puan soal 'semoga Sumbar jadi pendukung negara Pancasila'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bambang, pernyataan Puan itu dipersepsikan tidak sesuai maksud dan tujuannya. Puan mengeluarkan statement seperti itu sebagai bentuk harapan.
"Mbak Puan punya persepsi, dipersepsikan merendahkan warga Sumatera Barat tidak pancasilais. Yang benar adalah, berharap Sumbar lebih Pancasilais, kan gitu. Sekarang ini masalah persepsi, tapi diadili. Ini kan nggak bener," sebut Bambang.
Soal apakah Mulyadi benar-benar jadi mengembalikan rekomendasi dukungan, Bambang menyerahkannya kepada politikus Partai Demokrat itu. Ia kemudian mengingatkan kembali soal maksud dan tujuan pernyataan Puan.
"Jadi kalau sikap Pak Mulyadi mau mengembalikan rekom gara-gara statement ini, ya monggo, itu pilihan bagi Pak Mulyadi. Tetapi kalau kita seorang nasionalis, boleh toh ngomong seperti itu," kata Bambang.
![]() |
"Kalau kemudian karena persepsi ini diadili ya monggo saja, nggak ada masalah. Itu bagi saya sebagai Ketua Pemenangan Pemilu, nggak ada masalah," imbuh Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Bambang tak mau berandai-andai apakah Mulyadi akan benar-benar mengembalikan rekomendasi dukungan kepada PDIP. Partai pimpinan Ketum Megawati Soekarnoputri itu menunggu langkah Mulyadi.
"Nanti persepsi lagi. Jadi pada intinya terserah pada Pak Mulyadi, monggo Pak Mulyadi, itu kan otoritas di sana. Soal konsekuensi itu pertimbangan Pak Mulyadi," sebut Bambang.
"Tapi intinya adalah statement Mbak Puan, ini kan buah dinamika dari kontradiksi statement Mbak Puan, berdinamika soal rekom, itu aja kok," tambah dia.
Seperti diketahui, Mulyadi-Ali Mukhni mengembalikan surat dukungan dari PDIP. Ini menyusul pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal 'semoga Sumbar jadi pendukung negara Pancasila' yang menjadi polemik.
"Ya kami sudah sepakati bersama Pak Mulyadi, kita kembalikan SK dukungan dari PDIP. Jadi Mulyadi-Ali Mukhni hanya diusung oleh Demokrat dan PAN. (Dukungan) PDIP kami kembalikan lagi," kata Ali Mukhni dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (5/9).
Demokrat dan PAN sebenarnya sudah cukup untuk mengusung pasangan calon. Kedua partai memiliki masing-masing 10 kursi di DPRD Sumbar. Jumlah tersebut berada jauh di atas syarat untuk mengusung pasangan calon yang minimal 13 kursi.
Ali Mukhni mengakui langkah tersebut diambil akibat banyaknya desakan dari masyarakat Sumatera Barat, baik yang di kampung maupun di perantauan, yang merasa kecewa atas pernyataan Puan.
"Memang banyak tokoh masyarakat Minang yang telepon saya menyampaikan kekecewaan terhadap penyataan Mbak Puan," terangnya.
(elz/idh)