Wakil Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Irwandi menyiapkan sembilan titik lokasi kios sementara untuk pedagang berjualan di trotoar dan fasilitas umum. Kios yang akan didirikan itu bersifat semipermanen.
"Sudah sembilan titik yang disiapkan. Kemarin itu diminta dijadikan loksem (lokasi sementara). Kalau loksem kan Walkot SK-nya supaya cepat. Kalau itu pemanfaatan aset oleh BPAD, itu harus panjang, kontrak MoU. Kita ini mau cepat. Jadi kemarin putusan dari Dinas UKM loksem saja gitu," kata Iwandi saat dihubungi, Sabtu (5/9/2020).
"Cuma semipermanen, jadi kapan pun itu nggak boleh ada gali-galian. Semipermanen kan nempel saja. Pokoknya semipermanen, kapan pun bisa dibuka," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pro Kontra UMKM Jualan di Trotoar Ibu Kota |
Sembilan titik lokasi tersebut berada di Jalan Pamekasan 1 titik, Jalan Kendal 3 titik, Jalan Gedung Kesenian 1 titik, Lapangan Banteng 2 titik (di dalam gedung) sebelah pintu barat dan pintu timur, serta Jalan Sudirman 2 titik.
Irwandi menuturkan badan usaha milik daerah (BUMD) Pasar Jaya nantinya akan menentukan siapa saja yang dapat berjualan di sana. Dikatakan Irwandi, pihaknya hanya memfasilitasi tempat.
"Nanti yang kurasi pedagangnya dari BUMD Pasar Jaya sama Dinas UKM. Kalau kita wilayah cuma ketempatan saja sama tim TGUPP," tuturnya.
Sementara itu, bentuk kios itu, disampaikan Irwandi, saat ini masih dalam proses pembahasan. Namun, dia mengatakan, bentuk kios tidak jauh berbeda dengan kios Thamrin 10.
"Belum, nanti masih dalam pembahasan. Ya nggak jauh dari Thamrin 10. Nah, kalau lihat kayak yang di Sarinah tuh, ada satu kedai kopi. Nah, kayak itu," ujarnya.
Irwandi menjamin tidak akan ada kerumunan di lokasi kios. Dia memastikan jarak antara satu kios dan kios lainnya berjauhan.
"Oh nggak ada kerumunan. Kan memfasilitasi orang sambil jalan kan di Thamrin adanya di dekat Grand Hyatt, terus sekitar situ Thamrin, Bundaran HI, sama Lapangan Banteng. Lokasinya satu-satu. Satu kios, ada lagi jaraknya 500 meter atau 1 kilometer. Nggak kayak Thamrin 10, numpuk, kan trotoar ini," imbuhnya.
Tonton juga 'UMKM yang Diprediksi Naik dan Lesu Saat Pandemi':
Irwandi mengatakan kios diperkirakan akan mulai dipasang pada akhir bulan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan tujuh dinas dan pihak terkait lain soal pembangunan kios tersebut.
"Ya diusahakan secepatnya, September ini minggu keempat sudah bisa. (Sudah koordinasi) dengan Badan Aset Daerah, Dinas UKM, dengan UKPD pendukung, Kehutanan, Bina Marga, SDA. Kita kan harus lihat mengganggu nggak ni ada program Dinas Kehutanan. Kan gitu. Ada pohon yang ditebang. Apa di bawah ada galian, ada saluran gitu. Nah, ini trotoar kan ini Bina Marga. Jadi ada tujuh yang kita koordinasikan," tuturnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta punya rencana memfasilitasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa berjualan di trotoar. Ide itu sontak menuai kritik anggota DPRD DKI Jakarta.
Ide UMKM berjualan di trotoar ini awalnya disampaikan oleh Kadis Bina Marga Provinsi DKI Hari Nugroho. Hari menjelaskan trotoar bisa dijadikan sebagai tempat berjualan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 3 Tahun 2014.
"Trotoar kan hak pejalan kaki. Jadi kalau pejalan kaki sudah merasa tidak terganggu, di Permen PUPR 3/2014 menyebutkan bahwasanya boleh digunakan untuk PKL, tapi dengan ketentuan a, b, c, d, e, f, g. Selama itu dipenuhi, ya clear," ujar Hari di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin, 31 Agustus 2020.