Pangdam: Tak Ada Bentrok, Polisi Tak Melawan saat Polsek Ciracas Diserang

Pangdam: Tak Ada Bentrok, Polisi Tak Melawan saat Polsek Ciracas Diserang

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Sep 2020 12:07 WIB
Polsek Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim), dirusak sejumlah orang pada dini hari tadi. Berikut foto-foto suasana terkininya.
Foto: Kondisi Polsek Ciracas usai diserang sekelompok oknum prajurit TNI (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman menuturkan tak ada perlawanan dari pihak kepolisian di malam penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim). Sewaktu kejadian, jelas Dudung, ada beberapa personel polsek baik Polsek Pasar Ciracas maupun Pasar Rebo yang berjaga.

"Pada saat terjadi pengeroyokan atau perusakan di polsek itu, baik di Polsek Pasar Rebo dan Polsek Ciracas itu, sama sekali tidak ada perlawanan dari pihak kepolisian. Jadi ada sebagian beberapa orang yang berjaga saat itu dan sasarannya hanya kaca dan kendaraan-kendaraan yang diparkir," jelas Dudung di Markas Puspom AD, Jalan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2020).

Dudung menyampaikan hal tersebut, menjawab pertanyaan wartawan di konferensi pers mengenai 'bentrok TNI dan Polri'. Dudung kembali memberi penegasan bahwa tak ada bentrok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tidak ada korban dari kepolisian yang sedang jaga. Karena saat itu juga mungkin banyak kendaraan-kendaraan yang diparkir, sehingga saarannya bukan dari orangnya, bukan kepolisiannya," sambung dia.

Pangdam juga memastikan tak ada peristiwa bentrokan antara prajurit TNI dengan personel kepolisian di malam penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim). Polisi yang terluka akibat insiden itu disebut terkena imbas tindakan anarkis oknum TNI.

ADVERTISEMENT

"Sebetulnya saat kerusuhan itu tidak ada bentrok TNI dengan Polri," kata Dudung.

Dudung memastikan TNI-Polri di wilayah Ibu Kota masih solid. Dudung kemudian menjelaskan kerusakan pos polisi di malam penyerangan Polsek Ciracas adalah dampak dari kerusuhan yang dilakukan prajuritnya.

"Jadi TNI dan Polri di wilayah Jakarta ini masih solid. Tidak ada bentrok. Pos polisi yang kemarin dirusak itu sebagai dampak dari kerusuhan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang mendapatkan informasi yang salah," jelas Dudung.

Dia memberi contoh lain, yaitu rusaknya gerobak pedagang nasi goreng dan bakso saat penyerangan berlangsung. Para pedagang, sebut Dudung, juga terkena imbas tindak anarkis para oknum prajurit.

"Salah satu contohnya juga pedagang, pedagang jual nasi goreng, penjual bakso. Dia kan tidak bentrok dengan TNI, tapi jadi kena dampaknya," ucap Dudung.

Tonton video 'Permintaan Maaf KSAD soal Penyerangan Polsek Ciracas':

[Gambas:Video 20detik]




Pangdam menjelaskan dampak tindakan anarkis sekelompok oknum prajurit TNI ini meluas hingga menimbulkan kerugian dari pihak yang tak bersalah, termasuk polisi. Dudung mengatakan polisi yang mengalami kekerasan di malan penyerangan itu diketahui baru saja pulang dinas danm kebetulan lewat di sekitar Polsek Ciracas.

"Dampaknya kan akhirnya meluas ke mana-mana, yang tidak bersalah, polisi pun tidak bersalah. Tidak ada terjadi bentrok antara anggota TNI dan Polri. Kebetulan ada anggota Polri yang baru lewat dinas, kena imbasnya juga," tandas Dudung.

Penyerangan berawal saat oknum TNI Prada Muhammad Ilham (MI) menyebarkan berita bohong atau hoax ke rekannya hingga menyebabkan Polsek Ciracas diserang pada Sabtu, 29 Agustus 2020, dini hari.

Sejumlah kendaraan dan bangunan di Polsek Ciracas dirusak hingga dibakar. Selain Polsek Ciracas, Polsek Pasar Rebo diserang.

Sebelum menyerang Polsek Ciracas, sekelompok oknum TNI ini juga melakukan perusakan terhadap gerobak-gerobak PKL, perusakan SPBU, perampasan serta perusakan telepon genggan milik warga.

Belakangan diketahui, perusakan itu diduga disebabkan oknum anggota TNI, Prada Muhammad Ilham. Prada Ilham, yang mengalami kecelakaan tunggal, mengaku dikeroyok sehingga memicu perusakan itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads