Bukti Kelakuan Pemburu Bejat, Harimau Mati dengan Leher Terjerat

Round-Up

Bukti Kelakuan Pemburu Bejat, Harimau Mati dengan Leher Terjerat

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 02 Sep 2020 22:37 WIB
Ilustrasi harimau Jawa
Ilustrasi Harimau (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Seekor harimau Sumatera dewasa ditemukan mati di hutan Riau. Harimau yang mati dengan leher terjerat itu dianggap sebagai bukti bahwa kelakuan pemburu bejat masih ada.

Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Heru Sutmantoro menerangkan, bangkai harimau Sumatera ini ditemukan di kawasan hutan produksi.

Heru mengatakan bangkai harimau Sumatera ini berada 45 meter dari batas konsesi PT Seraya Sumber Lestari. Pada saat ditemukan, bangkai harimau sudah membusuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diperkirakan harimau tersebut mati 10 hari yang lalu. Bangkai harimau itu kini sudah dikubur di lokasi yang aman.

"Hasil pemeriksaan bangkai ditemukan jerat seling yang melingkar di bagian leher. Jenis kelamin betina, usia dewasa umur 8-9 tahun," kata Heru Sutmantoro kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).

ADVERTISEMENT

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Riko Kurniawan, mengatakan jeratan di leher yang membuat harimau Sumatera itu mati menjadi bukti bahwa perburuan liar masih marak.

Riko mengutuk keras perburuan terhadap harimau Sumatera ini.

"Ini membuktikan bahwa di Riau aksi perburuan liar masih marak," katanya.

"Sling (sejenis kawat) hanya diperuntukkan untuk harimau atau gajah. Kalau jerat biasa jenis benang nilon, biasanya babi atau beruang. Tapi, kalau sudah menggunakan sling, maka sasaran perburuannya harimau atau gajah di Riau," imbuh Riko.

Menurut dia, perburuan liar yang masih marak harus menjadi perhatian semua pihak. KLHK, dalam hal ini Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, aparat kepolisian, dan pihak terkait lain diminta turun tangan mengusut tuntas kasus perburuan liar.

Riko menilai pengusutan perkara perburuan liar baru sebatas sampai ke pelaku. "Jarang diusut sampai ke hulunya. Sebab, perburuan itu ada karena ada pemesannya," kata Riko.

Selain perburuan liar, konflik antara harimau dan manusia disebutnya kerap terjadi. Dia mengatakan warga kerap menganggap harimau sebagai hewan pengganggu.

"Dan biasanya harimau selalu diposisikan sebagai hama. Inilah persoalan serius yang terjadi selama ini," kata Riko.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads