Fakta Pasca-perusakan Mapolsek Ciracas Gegara Kabar Tak Jelas

Round-Up

Fakta Pasca-perusakan Mapolsek Ciracas Gegara Kabar Tak Jelas

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Selasa, 01 Sep 2020 08:21 WIB
Kerusakan di Polsek Ciracas usai penyerangan yang dilakukan 100 orang tak dikenal (Jehan/detikcom)
Kerusakan di Polsek Ciracas usai penyerangan. (Jehan/detikcom)
Jakarta -

Penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh oknum TNI AD terus diusut. Sejumlah fakta baru terungkap.

Awalnya perusakan Polsek Ciracas diduga dilakukan oleh seorang oknum TNI, Prada MI, yang menyebarkan berita bohong bahwa dirinya dikeroyok. Namun, setelah diselidiki lebih lanjut, Prada MI ternyata mengalami kecelakaan tunggal.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa meminta maaf atas insiden yang dilakukan oknum anggota TNI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tercatat 12 anggota TNI yang terlibat dalam perusakan Polsek Ciracas dan Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, telah ditahan di Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), Guntur, Jakarta Selatan.

Kasus penyerangan ini terus didalami. TNI dan Polri memastikan tetap solid dan terus bekerja sama. Pelayanan di Polres Ciracas juga berjalan normal.

ADVERTISEMENT

Berikut Fakta Terkini Mapolsek Ciracas Memanas Bermula dari Kabar Tak Jelas:

Ganti Rugi Kerusakan dari Uang Gaji Perusak

Kerusakan akibat penyerangan oknum TNI didata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Biaya ganti rugi kerusakan ditanggung oleh oknum yang melakukan penyerangan.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan pelaku perusakan tak hanya menerima hukuman penjara, tapi juga harus membayar ganti rugi.

"Seperti yang saya jelaskan tadi, untuk segala kerusakan material maupun korban yang dirawat, itu ditangani langsung oleh Pangdam Jaya. Jadi Pangdam Jaya mempunyai tanggung jawab untuk merekap semuanya, satu pintu saja sehingga nanti kita tahu dari satu sumber, apa yang rusak, berapa biaya penggantian. Nah, sehingga dari situ itulah kita hitung, sehingga orang itu nggak hanya misalnya masuk penjara. Nggak, mereka harus bayar. Terlalu enak kalau mereka hanya kemudian di hukum," kata Andika.

Namun Andika belum menjelaskan lebih detail mengenai mekanisme pembayaran ganti rugi tersebut. Salah satu opsinya kerusakan dibayar dari uang gaji oknum TNI yang terlibat penyerangan.

"Kami akan mencari mekanismenya, misalnya mereka ini masih terima gaji. Kalau mereka prajurit Angkatan Darat sampai dengan mereka dinyatakan dipecat, jadi tergantung dari laporan Pangdam Jaya, berapa yang akan diganti oleh mereka dan berapa jumlah mereka, itu akan kita perhitungkan sehingga itulah mekanisme yang saya buat, saya bilang tadi," imbuh Andika.

Penggunaan Air Soft Gun Diselidiki

Pihak kepolisian bersama TNI menyelidiki terkait penggunaan airsoft gun saat penyerangan Polsek Ciracas tersebut.

"Masih kita selidiki siapa penggunanya. Tapi domainnya penyelidikan yang dilakukan TNI ada hukum militer, kalau pelakunya TNU. Kalau ada orang sipil, baru kita (Polda Metro Jaya)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (31/8/2020).

Yusri menerangkan saat ini pihak kepolisian bersama TNI telah membentuk tim gabungan guna mengusut tuntas aksi perusakan di Polsek Ciracas.

Dia mengatakan saat ini pihak kepolisian masih mendalami terkait kemungkinan adanya warga sipil yang turut tergabung dalam aksi tersebut.

Terkait total kerugian dari aksi penyerangan di Polsek Ciracas, Yusri menambahkan hingga kini pihaknya masih terus melakukan pendataan.

Tonton video 'Ada Warga Sipil, Begini Kondisi Korban Penyerangan Polsek Ciracas':

[Gambas:Video 20detik]



TNI-Polri Tetap Solid

Insiden oknum TNI menyerang dan merusak sejumlah fasilitas di Polsek Ciracas. Dipastikan tidak akan mengganggu sinergitas antara TNI-Polri yang saat ini sudah terjalin dengan baik. TNI-Polri akan tetap solid.

"Kemarin sudah disampaikan langsung oleh Kapolda dan Pangdam, kita sinergi TNI-Polri tidak akan kendor, terus akan berlangsung. Memang selama ini sudah berlangsung bagus. Kita kedepankan di sini adalah preventif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (31/8/2020).

Yusri mengatakan pihaknya juga akan melakukan patroli berskala besar di daerah-daerah yang tergolong rawan terjadinya kerusuhan. Patroli tersebut dilakukan bersama dengan pihak TNI, khususnya Kodam Jaya.

6 Warga Sipil Jadi Korban

Selain korban dari pihak kepolisian, 6 warga sipil juga ikut menjadi korban imbas penyerangan Polsek Ciracas. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan 6 orang tersebut saat ini telah menjalani perawatan. Salah satu korban adalah kru sebuah televisi swasta.

"Memang kemarin ada beberapa warga sipil termasuk kru ANTV itu kan warga sipil yang dirawat. Lalu yang tidak dirawat memang ada beberapa, ada 6 korban tapi hanya rawat jalan," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (31/8/2020).

Yusri belum memerinci luka yang dialami oleh 6 warga sipil tersebut. Namun, dia mengatakan keenam warga tersebut sudah bisa kembali ke rumah masing-masing.

BNN Siap Bantu Deteksi Dugaan Narkoba Penyerang

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menuturkan pihaknya akan melakukan pengecekan narkoba terhadap Prada Muhammad Ilham dan anggota TNI lainnya yang melakukan penyerangan ke Polsek Ciracas. Badan Narkotika Nasional (BNN) siap membantu.

"Oh pasti, pastilah (BNN siap membantu KSAD untuk pengecekan narkoba)," kata Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Sulistyo Pudjo Hartono saat dihubungi, Senin (31/8/2020).

Dia menambahkan BNN menyambut baik keinginan Andika ini. Namun, lanjutnya, pihak TNI belum menginformasikan BNN untuk mendeteksi narkoba di tubuh para penyerang Polsek Ciracas.

Bila sudah diminta, Sulistyo mengatakan BNN akan mengecek urine, darah, dan rambut para penyerang Polsek Ciracas.

Pelayanan di Polsek Ciracas Normal

Pelayanan di Polsek Ciracas tetap berjalan seperti biasa usai insiden penyerangan oleh oknum TNI AD.

Pantauan detikcom, Senin (31/8) sekitar pukul 09.35 WIB, ada masyarakat yang datang ke ke Polsek Ciracas untuk membuat surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Terlihat masyarakat antre menunggu giliran untuk membuat SKCK.

Selain itu, pelayanan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) pun dibuka. Namun, belum ada orang yang mendatangi SPKT.

Ada TNI yang berjaga. Satu tenda posko berwarna hijau didirikan di halaman Polsek Ciracas. Lalu ada truk TNI yang terparkir di samping tenda.

Belum semua fasilitas Polsek Ciracas yang rusak diperbaiki. Kaca pintu masuk Polsek Ciracas belum diganti. Jendela ruangan kapolsek dan wakapolsek yang pecah baru ditutupi gorden saja.

Kaca jendela dan pintu ruangan SPKT yang pecah belum diganti. Sedangkan untuk kaca jendela ruangan Kanit Provos Polsek Ciracas, baru sebagian yang ditutupi dengan tripleks.

Kaca jendela pada lantai 2 Polsek Ciracas pun belum diganti atau hanya ditutupi gorden.

Alasan Berbohong Masih Didalami

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan penyidikan terus dilakukan kepada Prada MI terkait motif Prada Mi berbohong.

"Ya makanya ini lagi penyidikan, lagi proses penyidikan (dengan memeriksa MI untuk mengetahui mengapa dia berbohong dengan mengaku dikeroyok)," kata Dudung Abdurachman saat dihubungi, Minggu (30/8/2020).

Menurut dia, pendalaman itu guna mengungkap alasan bohong Prada MI.

Kronologi Lengkap

Begini kronologi peristiwa penyerangan Polsek Ciracas oleh oknum TNI AD. Kronologi ini disusun detikcom berdasarkan keterangan pihak TNI dan Polri hingga Senin (31/8/2020) siang.

Berikut ini kronologi peristiwa penyerangan Polres Ciracas, Jakarta Timur:

Kejadian berawal dari kecelakaan tunggal, penyiaran hoax, dan memuncak pada penyerangan kantor polisi. Konsekuensinya, para tentara yang terlibat bakal dipecat. Pihak TNI meminta maaf atas perusakan itu.

- Kamis, 27 Agustus 2020

Prada MI jatuh

Pukul 20.00 WIB

Di tikungan Jl Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, pertigaan lampu merah Arundina, Prada Muhammad Ilham berkendara, hendak menyalip kendaraan di depannya, tapi gagal. Karena kurang konsentrasi, Prada Ilham mengalami kecelakaan tunggal alias terjatuh sendiri dari sepeda motor di tikungan.

"Hari Kamis pukul 20.00 WIB," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Sambodo Purnomo Yogo, kepada detikcom, Senin (31/8/2020).

Fakta bahwa dia jatuh sendiri dari sepeda motor ini diketahui dari rekaman CCTV salah satu toko sekitar lokasi kejadian. Fakta ini membantah hoax bahwa Prada Ilham dikeroyok.

"Pada tayangan menit ke-37, MI terjatuh di sekitar tikungan, tidak ada pemukulan dari belakang, depan atau pengeroyokan," kata Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman seperti dilansir Antara, Sabtu (29/8).

- Sabtu, 29 Agustus 2020

1. Prada MI kirim kabar bohong kepada 27 orang

Prada Ilham terluka akibat kecelakaan tunggal itu. Dia kemudian menyiarkan kabar bohong bahwa dia dikeroyok orang. Hoax itu dia siarkan via ponselnya ke teman-teman sesama tentara, termasuk seniornya.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan jumlah rekan yang dihubungi Prada IM ada 27 orang. Prada MI juga menyampaikan kalimat kotor yang mencoreng citra TNI. Rekan-rekannya tersulut emosi.

2. 100 Oknum TNI menggeruduk Polsek Ciracas

Pukul 02.00 WIB

Bereaksi atas kabar bohong yang disiarkan Prada Ilham, sekitar 100 orang oknum TNI yang tersulut emosi kemudian menggeruduk Polsek Ciracas, Jl Bogor Raya, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.

Kendaraan dibakar, kaca dipecahkan, ada pula orang yang terluka.

Akibat penyerangan dan perusakan ini, 3 polisi terluka, 2 orang di antaranya luka di kepala dan punggung serta dirawat di rumah sakit, dan 1 di antaranya mengalami luka di jari.

Ada 2 mobil dibakar, salah satunya mobil Wakapolsek Ciracas. Ada pula 1 bus dan 1 minibus yang dirusak. Kaca gedung hancur.

3. Polsek Pasar Rebo dilempari batu

Pada waktu yang hampir bersamaan dengan penyerangan markas Polsek Ciracas, markas Polsek Pasar Rebo dilempari batu. Kaca Polsek Pasar Rebo pecah.

4.Evakuasi kerusakan

Pukul 08.40 WIB
Mobil derek Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengangkut tiga kendaraan yang rusak dan dibakar, meninggalkan Polsek Ciracas. Ada pula 1 bus polisi dan 1 minibus yang ikut dievakuasi tanpa menggunakan mobil derek.

5. Pemeriksaan

Pukul 20.00 WIB
Tim aparat gabungan Polda Metro Jaya, Pomdam Jaya menyelidiki perusakan Polsek Ciracas ini. Pada malam harinya, mereka mengungkapkan sudah ada 10 orang diperiksa. Mereka terdiri dari orang yang mengetahui atau melihat kejadian perusakan.

Kemungkinan besar dari laporan Dandim kepada saya ada sekitar 100-an orang yang melakukan aksi tersebut," kata Dudung, dilansir Antara, Sabtu (29/8).

Minggu, 30 Agustus 2020

Jumlah orang yang diperiksa terus berkembang. Polisi Militer Kodam Jaya memeriksa pula sejumlah anggota TNI yang diduga terlibat perusakan Polsek Ciracas.

1. Tiga oknum TNI mengaku

Pagi hari
Dari 12 orang yang diperiksa pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI, sudah ada 3 oknum yang mengaku melakukan perusakan kendaraan di Polsek Ciracas.

"(Sebanyak) 12 orang yang sudah diperiksa dan tadi pagi sudah mengakui 3 orang tersebut," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Selain 12 oknum TNI yang sudah diperiksa terkait perusakan Polsek Ciracas, ada belasan tentara lainnya yang masih menunggu pemeriksaan. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengatakan ada 19 prajurit yang masih dalam proses pemanggilan pemeriksaan. Jadi, total ada 31 tentara yang diperiksa.2. Ada 19 oknum TNI dalam proses

Halaman 2 dari 3
(aan/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads