Kata Akademisi soal Wacana Pendirian Majelis Syuro Dunia

Kata Akademisi soal Wacana Pendirian Majelis Syuro Dunia

Nurcholis Maarif - detikNews
Senin, 31 Agu 2020 10:29 WIB
MPR
Foto: MPR
Jakarta -

Wacana pendirian Majelis Syuro Dunia yang diinisiasi MPR mendapat komentar dari kalangan akademisi dan cendekiawan, salah satunya dari Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra. Ia menilai terbentuknya Majelis Syuro Dunia akan membantu meningkatkan bobot peran Indonesia di mata dunia Internasional.

Azyumardi mengatakan jumlah penduduk muslim Indonesia yang sangat banyak memiliki nilai tersendiri. Jumlah tersebut membuat Indonesia lebih disegani negara lain. Namun sayangnya, kelebihan tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Kehadiran Majelis Syuro Dunia akan memperkuat silaturahim di antara negara anggota. Selain itu Majelis Syuro Dunia juga akan mengembangkan hubungan harmonis dan damai di antara anggota," ujar Azyumardi dalam keterangannya, Senin (31/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menjadi pembicara Seminar Nasional Pembentukan Lembaga Internasional Majelis Syuro Dunia di Jakarta pada Sabtu (29/8/2020), Azyumardi bilang Majelis Syuro Dunia bisa memperkuat kerja sama hukum tata negara, terutama di bidang legislasi, yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman.

"Kerja sama ini membuka kesempatan pengembangan anggota parlemen. Di Eropa, sudah ada kebiasaan salah satu anggotanya belajar tentang legislasi dan hukum tata negara di negara tujuan dalam tempo tertentu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Kebiasaan ini belum banyak terdengar di Indonesia dan itu bisa dilakukan dengan berdirinya Majelis Syuro Dunia," imbuhnya.

Ia juga berpesan agar berjalan efektif, Majelis Syuro Dunia bisa mengantisipasi beberapa persoalan yang mungkin timbul.

Misalnya kontestasi pengaruh otoritas, rivalitas kepemimpinan menjadi orang kuat, besar kecil kontribusi pendanaan, rasisme keagamaan, sektarianisme aliran dan mazhab, serta belenggu hubungan sejarah konflik.

Hal serupa disampiakan Mantan Ketua Program Kajian Timur Tengah di Universitas Indonesia, Dr. M. Luthfi Zuhdi. Menurut Luthfi, hadirnya Majelis Syuro Dunia akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan lembaga kerja sama antarparlemen yang sudah ada selama ini.

Luthfi bilang apalagi potensi yang dimiliki Majelis Syuro Dunia sesungguhnya sangat besar. Pasalnya, jumlah umat Islam dunia sesuai data tahun 2010 mencapai 2,2 miliar penduduk dari sekitar 6 miliar jumlah penduduk dunia.

"Jika potensi umat Islam yang sangat besar itu bisa di wujudkan niscaya pengaruh yang ditimbulkannya pun bisa sangat besar. Dan itu bisa berpotensi memberi sumbangsih yang besar pula pada kehidupan manusia di muka bumi," ujarnya.

Namun, Luthfi juga mengingatkan sejumlah persoalan yang mungkin akan ditemui Majelis Syuro Dunia dalam perkembangannya.

"Indonesia sudah berperan aktif dalam OKI. Sayangnya, terkait sengketa di Timur Tengah, Indonesia tidak bisa berperan secara maksimal," ujarnya.

"Ini perlu dipikirkan dan dicarikan jalan keluarnya. Agar Majelis Syuro Dunia nantinya bisa lebih bermanfaat dari lembaga-lembaga dunia yang sudah ada saat ini," imbuhnya.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads