Penyanyi, Edo Kondologit, menyurati Kapolri Jenderal Idham Azis terkait kasus kematian iparnya, Riko (21) di Polres Sorong, Papua Barat. Ia meminta pihak kepolisian menindak lanjuti kasus Riko.
"Kami selaku keluarga akan menempuh jalur resmi dengan membuat surat resmi, kita akan menyurati Kapolri untuk menyampaikan kan hal ini agar ditindaklanjuti dengan benar," imbuh Edo ketika dihubungi, Minggu (30/8/2020).
Selain itu, ia bersama keluarganya berencana akan melakukan demonstrasi. Aksi tersebut akan dilakukan di depan Polres Sorong pada besok (31/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demo di polres, kita demo menuntut hak-hak kita. Kita keluarga korban, keluarga Riko kita menuntut hak-hak kita," ujarnya.
Edo berharap kasus kematian iparnya tersebut segera terungkap. Ia meminta kepolisian untuk terbuka dan tidak menutup-nutupi kasus ini.
"Sudahlah kita stop sandiwara dan stop tipu-tipu," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan menjelaskan soal kasus yang membuat Edo Kondologit murka. Ary mengatakan peristiwa itu bermula ketika polisi menerima laporan adanya seorang wanita paruh baya berinisial A (60) yang tewas di Pulau Doom, Papua Barat. A diperkosa, dibunuh, lalu ponselnya dicuri. Setelah diselidiki, tersangka mengarah ke Riko.
"Barang buktinya juga ada tuh TV, terus handphone (korban) lalu juga ada minuman keras yang didapatkan (di bawah kasur Riko)," ujar Ary ketika dihubungi detikcom, Minggu (30/8/2020).
Riko pun dijebloskan ke dalam sel Polres Sorong. Di dalam sel itu lah, kata Ary, Riko mendapatkan penganiayaan. Berdasarkan versi polisi, Riko tewas setelah dianiaya sesama tahanan. Namun, Edo Kondologit selaku pihak keluarga tak percaya.
(isa/imk)