Kurva virus Corona di Indonesia masih menanjak. Bahkan selama tiga hari berturut-turut, rekor kasus baru harian COVID-19 selalu terpecahkan. Ibu Kota Negara menjadi wilayah yang parah.
Berdasarkan data dari situs resmi Satgas COVID-19 hingga Minggu (30/8/2020) ini, rekor kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 per hari dipegang oleh catatan pada hari Sabtu (29/8) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total, telah ada 169.196 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 hingga Sabtu (29/8) kemarin. Ada 39.132 orang dalam perawatan, 122.802 sembuh, dan 7.261 orang meninggal dunia.
Kasus Harian Tembus 3.000
Bila diamati, kasus baru per hari terus saja naik. Bukan hanya naik, tapi juga memecahkan rekor sebagai catatan tertinggi kasus COVID-19. Berikut adalah pergerakan kasus COVID-19 selama sepekan terakhir:
Positif COVID-19 per hari
23 Agustus: 2.037
24 Agustus: 1.877
25 Agustus: 2.447
26 Agustus: 2.306
27 Agustus: 2.719
28 Agustus: 3.003
29 Agustus: 3.308
Sembuh COVID-19 per hari:
23 Agustus: 2.302
24 Agustus: 3.560
25 Agustus: 1.807
26 Agustus: 2.542
27 Agustus: 3.166
28 Agustus: 2.325
29 Agustus: 1.902
Kematian COVID-19 per hari:
23 Agustus: 86
24 Agustus: 79
25 Agustus: 99
26 Agustus: 86
27 Agustus: 120
28 Agustus: 105
29 Agustus: 92
Tonton juga video 'Ombudsman Sebut Pemerintah Kebingungan Menangani Corona:
5 Kota di Jakarta Zona Merah
Ibu Kota Negara, Jakarta, menjadi kawasan paling parah berdasarkan data terbaru. Ada 861 kasus baru di Jakarta, disusul Jawa Timur 641 kasus, dan Jawa Barat 287 kasus. Bahkan sudah sejak Kamis (27/8) kemarin, semua wilayah Jakarta 'merah' alias berisiko tinggi penularan COVID-19.
"DKI Jakarta ini seluruh kotanya, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat," kata Wiku menjelaskan wilayah yang menjadi zona merah dalam jumpa siaran akun YouTube Setpres, Kamis (27/8) lalu.
RS Makin Penuh
Bahkan di Jakarta, tingkat okupansi rumah rumah sakit juga sudah melebihi setengah kapasitas. Ini karena pasien COVID-19 meningkat terus.
"Sekarang naik (jadi) hampir 70 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/8) kemarin.
Kasus di Bogor Cetak Rekor
Di Jawa Barat, tepatnya di Bogor, ada 21 kasus baru per 29 Agustus kemarin. Ini adalah jumlah kasus harian terbanyak selama ini di Kota Bogor. "Dari data menunjukkan bahwa yang terpapar itu karena aktivitas mobilitas yang tinggi di luar," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Sabtu (29/8) kemarin.
Okupansi RS di Jatim Turun
Di Jawa Timur, tingkat okupansi yang pada Juli lalu mencapai lebih dari 80% kini menjadi 44,8%. Ini karena ada peningkatan jumlah ranjang isolasi di Jatim, yakni 7.551 ranjang di 127 rumah sakit rujukan COVID-19.
"Alhamdulillah, upaya Jatim dalam menyediakan perawatan kini membuahkan hasil," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (28/8) kemarin.
Namun ada 789 perawat di Jawa Timur yang positif COVID-19. Di antara mereka sudah ada 24 orang perawat yang meninggal dunia.
"Surabaya ada 9, Sidoarjo 3 orang, Tuban ada 2, Bojonegoro 2, dan masing-masing 1 dari Kota Malang, Sampang, Kota Probolinggo, Bangkalan, Gresik, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Sumenep," kata Ketua DPW Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim, Prof Nursalam di Surabaya, Sabtu (29/8) kemarin.
Jumlah Spesimen yang Dites Bertambah
Di balik tingginya catatan kasus baru COVID-19 tiga hari terakhir, ada jumlah spesimen yang juga tinggi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan tes 30 ribu spesimen per hari. Pada 27 Agustus, ada 29.663 spesimen diperiksa. Pada 28 Agustus, ada 33.082 spesimen. Pada 29 Agustus, ada 28.905 spesimen.
Banyaknya jumlah spesimen ini diduga menjadi penyebab pecahnya rekor COVID-19 selama tiga hari berturut-turut.
"Kalau kita lihat pemeriksaan spesimen hari ini, telah mengalami peningkatan. Yang semula hanya bisa 2 ribu, 3 ribu, mengalami peningkatan," kata Kepala Satgas Nasional Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam kampanye penggunaan masker di Gelora Bung Karno, Minggu (30/8) kemarin.
Juru Bicara Pemerintah untuk Update COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, meningkatnya penambahan kasus lantaran meningkatnya tingkat penularan.
"Disebabkan karena penularan yang meningkat," kata Wiku kepada wartawan, Jumat (28/8/2020).