"Vaksin Merah Putih belum terdaftar di WHO saat ini karena masih dalam pengembangan saat ini," kata juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam sesi tanya-jawab bersama media internasional yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Jumat (28/8/2020).
Wiku mengatakan vaksin Merah Putih saat ini masih dalam tahap praklinis. Dia pun menegaskan vaksin buatan Indonesia itu akan segera didaftarkan ketika memasuki tahap uji klinis.
"Di fase praklinis saat ini. Ketika nanti sudah masuk fase pertama, uji klinis, pasti akan didaftarkan ke WHO," ujarnya.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia tengah mengembangkan vaksin Merah Putih. Vaksin yang dikembangkan lembaga negara beserta kementerian dan universitas di Indonesia itu ditargetkan selesai pada pertengahan 2021.
"Kita telah 3 bulan ini mengembangkan vaksin sendiri dari isolat yang dikembangkan dari COVID yang beredar di Indonesia," kata Jokowi saat meninjau penyuntikan vaksin Corona di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Jawa Barat, yang disiarkan saluran YouTube Setpres, Selasa (10/8/2020).
Jokowi mengatakan vaksin Merah Putih ini diharapkan selesai pada pertengahan 2021. Vaksin itu, menurutnya, tengah dikembangkan oleh lembaga, kementerian, dan universitas yang ada di Indonesia untuk nantinya disebarluaskan kepada masyarakat.
"Kita harapkan vaksin Merah Putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021. Jadi kita mengembangkan full sendiri oleh Lembaga Eijkman dan BPPT, LIPI, BPOM, Menristek, dan universitas-universitas yang kita miliki, yakni vaksin Merah Putih," ucapnya.
Tonton juga 'Perbedaan Vaksin Sinovac dan Merah Putih':
[Gambas:Video 20detik] (mae/gbr)