Masyarakat Indonesia masih belum bisa melepaskan budaya patriarki yang menempatkan perempuan sebagai warga kelas dua. Untuk itu memang ada baiknya menjadi keluarga sebagai garis terdepan dalam memberikan pemahaman kesetaraan gender.
Dilansir dari website UN Women, teladan dan contoh yang baik dapat memberikan generasi berikutnya sebuah pemikiran tentang kesetaraan gender yang bagus untuk masa depannya. Memecah stereotip itu tentunya perlu usaha, tetapi ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan kesetaraan gender yang bisa dimulai dari rumah lho.
Dikutip dari Harvard Business Review seorang geologis dan manajer proyek teknik Jack Koban baru-baru ini mengungkapkan selama pandemi dirinya bekerja dari rumah, sedangkan istrinya Ashley Saucier bekerja berjam-jam sebagai dokter UGD anak. Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah pengalaman baru baginya, seperti memasak hingga mencuci dan bermain bersama anak-anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senang rasanya berada di rumah, memiliki lebih banyak waktu keluarga, dan lebih terlibat dengan anak-anak. Kami benar-benar telah mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang baru," tutur Jack dilansir dari laman Harvard Business Review, Kamis (27/8/2020).
Hal yang dilakukan oleh Jack tentu sudah sering dilakukan oleh Ashley. Terlepas dari kenyataan bahwa perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki di dalam angkatan kerja, namun perempuan masih melakukan pekerjaan di rumah dua kali lipat lebih banyak daripada laki-laki.
Tentunya dengan fakta tersebut, orang tua harus bisa menyesuaikan tanggung jawab pekerjaan, pengasuhan, pendidikan, dan pengawasan anak dengan seimbang. Hal tersebut adalah awal mula dari penerapan kesetaraan gender yang bisa dilakukan di rumah. Di samping itu, apa yang dilakukan Jack seperti memasak dan mencuci juga bisa dilakukan untuk menerapkan pemahaman kesetaraan gender tersebut.
Untuk mendukung hal tersebut, PT Heinz ABC yang ingin berkontribusi agar semangat kesetaraan gender tetap terjaga, dengan meluncurkan program Koki Muda Sejati yang merupakan bentuk dukungan ABC terhadap kesetaraan gender yang harus dimulai di dalam keluarga.
Head of Legal & Corporate Affairs Kraft Heinz Indonesia & PNG Mira Buanawati mengatakan program ini akan menggunakan metode daring, yang bekerja sama dengan platform daring, Ruang Guru. Dirinya memaparkan Heinz ABC percaya bahwa mendidik dan mendorong generasi muda memiliki pemahaman kesetaraan gender sangatlah penting untuk masa depan mereka. Kampanye ini juga untuk menunjukkan kontribusi Heinz ABC bagi Indonesia dalam memberikan tujuan baik bagi generasi muda.
"Heinz ABC menggagas gerakan ini untuk mengubah persepsi masyarakat dan membangun perilaku yang lebih baik di kalangan anak muda," pungkas Mira.
(akn/ega)