Edukasi terhadap kesetaraan gender penting diterapkan dalam sebuah keluarga. Pasalnya banyak keluarga di Indonesia yang masih belum paham mengenai hal ini. Peran perempuan dan laki-laki masih terlalu dikotak-kotakkan.
Namun sebenarnya gender di sini dilihat bukan dari segi anatomi biologis. Lebih dari itu, laki-laki dan perempuan seharusnya dilihat dari sudut pandang yang sama baik secara peran, perilaku maupun dalam konstruksi sosial.
Dikutip dalam website Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), prinsip mendasar tentang kesetaraan gender dimulai dari keluarga yang ditandai dengan berbagai upaya untuk berbagi peran dan tugas antar seluruh anggota keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagi peran dan tugas dalam keluarga ini penting. Anak-anak seharusnya melihat bahwa peran kedua orang tua mereka sama yaitu sebagai orang tua, yang mendidik, menyayangi, dan mengurus rumah tangga bersama-sama. Urusan rumah tangga tak boleh dibebankan kepada salah satu pihak, dalam hal ini yang sering terjadi yaitu perempuan.
Sebab mereka juga memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki penghasilan sendiri dengan bekerja sama dengan laki-laki atau ayah yang selama ini dianggap sebagai orang yang bertugas mencari nafkah untuk keluarga.
Dalam kehidupan di rumah pun, pembagian tugas rumah harus dilakukan secara adil dan disepakati oleh kedua belah pihak, suami dan istri. Dengan melihat keadilan atau kesetaraan ini, maka anak akan tumbuh menjadi seseorang yang tidak mudah mendiskriminasi dan terdiskriminasi orang lain.
Dalam melihat persoalan kesetaraan gender di Indonesia, Kecap ABC menaruh perhatian penuh perihal isu ini. Kecap ABC mendukung penuh semangat kesetaraan gender di Indonesia, bahwa kesetaraan gender ini juga bisa dibangun dari edukasi di rumah.
(mul/mpr)