Anggota Komisi X DPR Fraksi Demokrat, Anita Jacoba Gah menyoroti persoalan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tidak memadai di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia mengatakan pencairan dana BOS di daerah itu juga sering terlambat.
"Kami di NTT, hampir semua sekolah mengatakan kalau dana BOS tidak cukup. Dana bos tidak bisa dipakai untuk apa-apa. Kemudian dikeluhkan juga bahwa dana bos sering terlambat cair," kata Anita dalam raker Komisi X DPR RI bersama dengan Mendikbud Nadiem Makarim di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Kamis (27/8/2020)
Menurut Anita, sekolah pun harus hutang untuk membayar guru-guru honorer sebab dana BOS terlambat turun. Dia meminta agar dana BOS bisa rutin dicairkan di bulan Januari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di NTT cairnya bulan April. Jadi untuk bayar guru-guru honorer harus hutang Januari, Febuari, Maret. Nanti dana bos cair April. Jadi permintaan NTT kalau bisa dana bos dicairkan dari Januari. BOP pun demikian," ucapnya.
Menanggapi itu, Nadiem mengatakan akan menyelidiki permasalahan dana BOS di NTT. Dia mengakui keterlambatan pencairan dana masih menjadi salah satu PR di kementeriannya.
"Untuk area NTT dan sebagainya itu masih PR besar kita itu kenapa bisa sampai di area tertentu secara konsisten kita telat. Itu akan segera kita cecar, kita cari alasannya dan kita investigasi," tutur Nadiem.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran dana BOS sebesar Rp 54,32 triliun atau naik 6,35% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencairan akan dilalukan tiga tahap, di mana tahap pertama dicairkan Rp 9,8 triliun untuk 136.579 sekolah di 34 provinsi di Indonesia.
(hel/aik)