Satgas COVID-19 Akui Kesulitan Kejar Target Tes Spesimen dari Jokowi

Satgas COVID-19 Akui Kesulitan Kejar Target Tes Spesimen dari Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 27 Agu 2020 17:17 WIB
Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito (YouTube Setpres)
Foto: Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito (YouTube Setpres)
Jakarta -

Satgas Penanganan COVID-19 mengakui kesulitan untuk mengejar target pemeriksaan spesimen dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diketahui, Presiden Jokowi menargetkan pemeriksaan spesimen sebanyak 30 ribu sampel.

"Memang target 30 ribu ini cukup berat pada saat ini untuk dicapai. Rata-rata 20 sampai 25 ribu, pernah juga mencapai 30 ribu. Kondisi ini karena upaya untuk memperkuat laboratorium yang ada, jejaring laboratorium yang ada, dan memaksimalkan fasilitas yang ada, menjadi tantangan utama kami," ucap juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam siaran pers YouTube Setpres, Kamis (27/8/2020).

Wiku menjelaskan beberapa penyebab dari kesulitan tersebut. Menurut Wiku, ada hambatan di sumber daya manusia, dan jejaring dari laboratorium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama adalah dari SDM, SDM laboratorium yang memang saat ini bekerja di laboratorium jumlah tidak banyak, ini memerlukan mobilisasi dari SDM laboratorium yang lebih banyak, sehingga jam operasional laboratorium bisa tingkatkan," ucap Wiku.

ADVERTISEMENT

"Kemudian jejaring untuk pengiriman fasilitas kesehatan ke laboratorium juga diatur sehingga tidak terjadi antrean panjang di laboratorium yang ada. Selain suplai dari reagen yang diperlukan untuk laboratorium," ujarnya.

Kemudian, ada pula soal pengelolaan laboratorium. Laboratorium yang memeriksa spesimen tidak dikelola oleh satu lembaga.

"Perlu kami sampaikan, bahwa variasi alat PCR yang ada di laboratorium cukup banyak, di antara laboratorium yang ada, karena laboratorium tersebut tidak berasal dari satu kementerian dan lembaga, tapi 12 kementerian dan lembaga yang mengelola hampir 300 laboratorium yang ada di Indonesia," kata Wiku.

"Tentunya dengan pembelajaran ini kita harapkan penyediaan reagen harus lebih cepat dan tepat sesuai dengan alat yang dimiliki," katanya.

Pemerintah juga sedang berupaya untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan. Salah satunya dengan menggandeng laboratorium milik swasta.

"Kemudian kita sedang tingkatkan kinerja penyelidikan epidemiologi dan kontrak tracing agar testing juga ditingkatkan sesuai peningkatan kontak testing tersebut. Selain itu, kita menambah laboratorium swasta untuk ikut serta di testing ini," ujar Wiku.

(aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads