Sebanyak 51 pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terkonfirmasi positif terpapar virus Corona setelah dilakukan tes swab massal. Sedangkan 171 hasil swab PNS lain belum keluar.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz, mengatakan, sejak kasus pertama warga kota Ambon terkonfirmasi virus Corona, tes swab telah dilakukan kepada para PNS. Namun tes swab dilakukan secara random.
"Pemkot Ambon lewat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon mengambil langkah untuk melakukan swab kepada ASN yang melaksanakan tugas pelayanan publik dan yang bersentuhan dengan masyarakat, kegiatan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak kasus pertama terjadi di Kota Ambon pada Maret, walaupun waktu masih dilakukan secara random," kata Joy, Rabu (26/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joy menambahkan, sejak Senin hingga Rabu (3-19/8), Gugus Tugas COVID-19 telah melakukan swab kepada seluruh ASN Pemkot Ambon yang bertugas di bagian pelayanan publik. Sebanyak 388 sampel swab ASN yang diambil yang telah diketahui hasil tes swab dari 51 ASN Pemkot Ambon.
"Dari total jumlah sampel yang sudah diambil sebanyak 386 orang ASN, sampel yang hasilnya sudah keluar ada 215 orang. Dan dari 215 itu ditemukan bahwa 51 orang terkonfirmasi positif COVID-19 sedangkan 164 orang itu masih kita bersyukur hasilnya negatif. Sementara hasil yang belum keluar itu total 171 sampel yang masih kita tunggu dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Maluku," kata Joy.
Kadis Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon ini menjelaskan 51 PNS Pemkot Ambon yang terkonfirmasi positif virus Corona merupakan ASN yang bertugas di lapangan, seperti Satuan Polisi Pamong Praja, petugas Dinas Perhubungan, dan petugas Pemadam Kebakaran. Setelah sampel swab diambil, mereka wajib menjalani isolasi mandiri.
"Hasilnya keluar pada 24 Agustus kemarin dan untuk positif otomatis mereka kita sudah dilakukan isolasi terpusat di pusat karantina Pemerintah Kota Ambon sementara yang negatif sudah melakukan aktivitas kembali," ujarnya.
(jbr/jbr)