Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meraih gelar doktor Ilmu Pemerintahan dengan predikat Cum Laude dan menjadi lulusan Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
"Saya bersyukur bisa lulus doktor," ujar Jazilul dalam keterangannya, Rabu (26/8/2020).
Adapun gelar tersebut didapatkan setelah dirinya resmi menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor IPDN yang ke-120, Selasa (25/8/2020). Sebelumnya, Jazilul juga telah meraih gelar doktor dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. Ia juga lebih dulu menempuh program S2 di Institut Ilmu Al Quran, Jakarta dan program S1 di Fakultas Syariah PTIQ, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ilmu pemerintahan merupakan ilmu yang jauh dari ilmu-ilmu yang sebelumnya telah ditekuni. Ia berharap ilmu-ilmu yang telah ditekuni dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, dan orang banyak.
"Dalam tradisi pesantren ada ungkapan, ya Allah hindarkanlah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat," tambahnya.
Jazilul menjelaskan untuk dapat menyelesaikan program S3 di IPDN dirinya membutuhkan waktu selama 4 tahun. Ia juga harus belajar teori-teori ilmu pemerintahan dan masalah-masalah organisasi hingga akhirnya menyelesaikan disertasi berjudul 'Pengaruh Iklim Organisasi, Koordinasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepemimpinan Kolektif Kolegial di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia'.
"Saya harus bekerja keras untuk menyelesaikan disertasi ini," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jazilul mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi semangat dan dukungan sehingga program itu bisa diselesaikan. Menurutnya, semua yang ia pelajari di IPDN menjadi bekal bagi dirinya untuk bisa lebih berkhimat dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pimpinan MPR maupun tugas-tugas kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan lainnya.
Dalam disertasinya, ia menyebut 10 pimpinan MPR, 9 fraksi dan satu kelompok DPD, membuat semua aspirasi terwakili.
"Hal demikian membuat situasi menjadi kondusif," paparnya.
Ia mengatakan sepuluh pimpinan disebut menunjukkan MPR mampu beradaptasi dengan sangat cepat terhadap kompleksitas, dinamika, dan tantangan yang dihadapi. Dengan menganut kepemimpinan kolektif kolegial di MPR, Jazilul yakin akan efektifitas dan efisiensi yang ditimbulkan.
"Perubahan dapat direspons dengan cermat dan bijak sehingga keputusan kelembagaan MPR merefleksikan kesamaan pemikiran dan mufakat dari segenap pimpinan dan anggota," paparnya.
Jazilul juga memaparkan harapan masyarakat kepada MPR sangat besar. Ia berharap lembaga ini menjadi garda terdepan dalam melindungi dan menegakkan konstitusi.
"MPR diharapkan dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga yang konsisten dan persisten dalam mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam sidang tersebut, turut hadir Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dan Fadel Muhammad, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono, Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, pihak keluarga Jazilul Fawaid, undangan lainnya, serta puluhan wartawan.
Adapun disertasi tersebut diuji oleh tim yang terdiri dari Rektor IPDN dan dosen penguji, yakni Hadi Prabowo, Ermaya Suradinata, Ngadisah, Aries Djaenuri, Deti Mulyati, Kusworo, dan Layla Kurniawati.
(akn/ega)