Jokowi: Takut Korupsi Tak Hanya soal Penjara tapi Neraka

Jokowi: Takut Korupsi Tak Hanya soal Penjara tapi Neraka

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 26 Agu 2020 10:54 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ketakutan untuk melakukan korupsi seharusnya tak hanya lantaran takut dipenjara. Ketakutan itu juga harus didasari karena Tuhan Yang Maha Esa (YME).

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam aksi nasional pencegahan korupsi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (26/8/2020). Jokowi mulanya meminta gerakan budaya antikorupsi untuk digalakkan.

"Gerakan budaya antikorupsi harus terus kita galakkan. Masyarakat harus tahu apa itu korupsi. Kita semuanya harus tahu apa itu gratifikasi. Masyarakat harus menjadi bagian untuk mencegah korupsi, antikorupsi, kepantasan, dan kepatutan yang harus menjadi budaya," kata Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi kemudian mengatakan bahwa setiap orang harus merasa takut untuk melakukan tindak pidana korupsi. Bukan hanya lantaran takut dipenjara, tapi juga karena takut kepada Tuhan YME dan neraka.

"Takut melakukan korupsi bukan hanya terbangun atas ketakutan terhadap denda dan terhadap penjara. Takut melakukan korupsi juga bisa didasarkan pada ketakutan kepada sanksi sosial, takut dan malu kepada keluarga, kepada tetangga, dan kepada Allah SWT, kepada neraka," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Jokowi pun mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadi bagian dari gerakan budaya antikorupsi ini. Dari tokoh agama hingga para pendidik.

"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadi bagian penting dari gerakan budaya antikorupsi ini. Tokoh agama, tokoh budaya, tokoh masyarakat, dan para pendidik institusi pendidikan, keagamaan, kesenian adalah bagian yang sangat penting dari upaya ini," kata Jokowi.

"Dengan keteladanan kita semuanya, dengan perbaikan regulasi dan reformasi birokrasi, saya yakin insyaallah masyarakat akan menyambut baik gerakan budaya antikorupsi ini," sambungnya.

Jokowi juga memastikan akan selalu mengikuti aksi pencegahan antikorupsi dari waktu ke waktu. Hal itu tak lain untuk membangun pemerintahan yang efektif dan bebas dari korupsi.

"Saya akan terus mengikuti aksi pencegahan korupsi ini dari waktu ke waktu. Pelaksanaan tiga agenda besar yang tadi saya sampaikan, marilah kita bersama-sama laksanakan, samakan visi dan selaraskan langkah untuk membangun pemerintahan yang efektif, yang efisien dan inovatif sekaligus bebas dari korupsi," kata Jokowi.

(mae/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads