Gubernur Sumsel Herman Deru telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sport Center (GSC) Martapura dan rehabilitasi stadion mini Tebat Sari Kabupaten OKU Timur beberapa waktu lalu.
Pembangunan dan rehabilitasi tersebut dilakukan untuk mendongkrak minat olahraga masyarakat sehingga tumbuhnya bibit atlet baru yang dapat mengharumkan nama OKU Timur khususnya Sumsel di kancah nasional maupun internasional.
"Ini sebagai pemantik semangat pemuda yang memiliki bakat terpendam dalam bidang olahraga. Disinilah nanti para calon atlet digembleng dan diberikan edukasi baik teknik maupun jasmani sehingga bisa melahirkan atlet yang bisa membanggakan Sumsel. Ini juga cara kita mencari atlet berbakat," ujar HD sapaan akrab dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut HD, pembangunan infrastruktur dan sarana olahraga harus dilakukan secara merata di seluruh daerah di Sumsel, terutama daerah baru yang belum memiliki GSC.
"Catatan saya ada 10 kabupaten dan kota harus dibangun GSC ini. Salah satunya di OKU Timur. Ini GSC dibangun bukan untuk hiasan semata namun untuk pengembangan bibit atlet yang selama ini terpendam sehingga bisa bersaing baik nasional maupun internasional," paparnya.
Pembangunan GSC Martapura dan rehabilitasi stadion mini Tebat Sari Kabupaten OKU Timur menggunakan dana CSR dari PT Bukit Asam yang diberikan kepada Pemprov Sumsel.
Untuk pembangunan GSC Martapura, Pemprov Sumsel menggelontorkan sedikitnya Rp 7.758.069.947 dari dana CSR tersebut. Sedangkan untuk perbaikan stadion mini Tebat Sari, Pemprov Sumsel menggelontorkan Rp 8.023.967.970 yang juga diambil dari dana CSR tersebut.
"Sebab itu, ini jangan disia-siakan. Olahraga harus menjadi kebanggaan masyarakat kabupaten ini. Apalagi, insyaallah kita akan ditunjuk sebagai tuan rumah piala dunia U-20. Tentu itu membanggakan. Bukan cuma prestasi kita yang baik, namun keramahtamahan masyarakat kita juga jadi pendorongnya," terangnya.
Dia juga meminta agar pembangunan GSC ini dapat diawasi bersama sehingga pelaksanaannya sesuai dengan yang diharapkan. "Ini tugas kita bersama dalam mengawasi pembangunannya. Pembangunan gedung ini harus bermanfaat untuk semua," paparnya.
Sementara itu, Senior Manager CSR PT Bukit Asam Zulfikar Azhar mengatakan pihaknya telah menggelontorkan dana CSR sedikitnya Rp 128 miliar kepada Pemprov Sumsel. Pemprov Sumsel sendiri telah membagi dana tersebut untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur di 10 kabupaten dan 2 kota yang ada di Sumsel.
"Itu bentuk kepedulian Gubernur kepada kabupaten dan kota di sumsel. Pemprov Sumsel sendiri telah membagi dana tersebut. Termasuk untuk Pembangunan GSC dan rehab stadion mini Tebat Sari di Kabupaten OKU Timur ini. Diberikan juga mobil pemadam kebakaran kapasitas 5000 liter untuk antisipasi karhutla," pungkasnya
(ega/ega)