Pasien yang sembuh dari Corona (COVID-19) pecah rekor pada 24 Agustus 2020, sejak virus ini pertama kali ditemukan pada Maret lalu. Satgas Penanganan COVID-19 memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan.
"Pencatatan data yang ada yang berjalan dari waktu ke waktu memang menunjukkan kasus sembuh secara kolektif memang meningkat, dan ini menunjukkan prestasi," ujar juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).
Prestasi pertama yang dimaksud Wiku adalah mengenai sistem pelaporan dan transparansi publik. Peningkatan kasus sembuh ini tidak serta-merta karena virus Corona sudah semakin lemah di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiku menyebut peningkatan kasus sembuh Corona juga merupakan prestasi dari tenaga kesehatan. Ini merupakan buah dari kerja keras tenaga kesehatan yang berjibaku memberikan pelayanan sebaik mungkin.
"Kedua, dari upaya yang dilakukan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sehingga kasus-kasus yang ditangani makan lama makin baik. Karena semua tenaga kesehatan, semua fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit, belajar dari kasus ini dan makin lama makin baik sehingga hasilnya makin baik," jelas Wiku.
Prestasi ini, menurutnya, harus terus didukung oleh semua pihak. Wiku meminta masyarakat terus memberikan semangat kepada para tenaga kesehatan, khususnya yang menangani COVID-19.
"Prestasi ini harus didorong. Kita harus memberikan spirit dan penuh kepada tenaga kesehatan karena mereka adalah orang-orang yang menyelamatkan saudara-saudara kita yang menderita COVID-19," ucapnya.
Pasien sembuh Corona menembus angka 3.560 orang per Senin (24/8). Untuk hari ini, ada tambahan 1.807 kasus sembuh Corona sehingga total pasien sembuh Corona sudah mencapai 112.867 orang.
Sebelumnya, Wiku mengungkap adanya kenaikan kasus sembuh virus Corona di Indonesia. Ada peningkatan 3 kali lipat jumlah pasien Corona yang sembuh dalam 3 minggu terakhir.
Angka kesembuhan dari Corona mencapai puncak pada 24 Agustus dan terus cenderung meningkat. Terlihat dalam grafik terutama tanggal 25, terlihat bahwa perbedaannya cukup besar antara kasus terkonfirmasi dengan kasus sembuh. Artinya jumlah yang sembuh lebih banyak daripada yang terkonfirmasi. Sedangkan kasus meninggalnya kurang lebih dari tanggal 2 Agustus, yaitu 1.056 dan pada tanggal 24 Agustus 3.560 untuk kasus sembuh," urai Wiku.
Data tersebut adalah data selama 3 minggu. Wiku menyatakan hal tersebut harus diapresiasi karena merupakan kemajuan.
"Ini adalah selama tiga minggu, 3 kali lipat peningkatan jumlah sembuhnya dan ini perlu diapresiasi secara nasional dengan pencatatan yang ada di daerah kasus sembuhnya meningkat cukup baik selama 3 minggu terakhir," sebut dia.
(elz/imk)