Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan jumlah tes Corona di Indonesia masih jauh dari standar WHO. Hingga hari ini, jumlah penduduk yang dites Corona baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO.
"Pergerakan jumlah pemeriksaan per orang dari waktu ke waktu berbeda-beda. Kami menggunakan standar WHO, bahwa pemeriksaan per orang adalah 1:1.000 penduduk/minggu," kata Wiku dalam konferensi pers daring yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).
Wiku menjelaskan, jika jumlah penduduk Indonesia 260 juta jiwa, target spesimen Corona yang diperiksa 267.700 tes setiap pekan. Wiku kemudian menjabarkan jumlah spesimen Corona yang diperiksa per pekan sejak akhir Juli hingga 23 Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penduduk Indonesia yang 260 juta, maka yang harus dites adalah, targetnya adalah 267.700 tes per minggu. Dan Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO," jelas Wiku.
"Terlihat di sini bahwa sejak bulan Juli, 21 sampai 26 Juli ada 89.712 tes. Kemudian 27 Juli sampai 2 Agustus 85.402 tes, 3 Agustus sampai 9 Agustus 90.063, 10 Agustus sampai 16 Agustus 89.127 dan pada tanggal 17 Agustus sampai 23 Agustus adalah 95.463. Ini memang capaiannya masih jauh dari target yang diminta WHO dan menjadi standar internasional," papar dia.
Wiku menyampaikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sedang berusaha memenuhi target sesuai standar WHO. Wiku menyebut saat ini ada 320 laboratorium pemeriksaan spesimen Corona yang beroperasi di bawah 12 lembaga.
"Dan pemerintah Indonesia dengan seluruh wilayah yang ada, dengan pemerintah daerah berusaha keras untuk memenuhi target ini. Sekarang sudah ada 320 laboratorium di bawah 12 lembaga yang seluruhnya berusaha keras untuk dapat meningkatkan testing ini dengan baik," tutur Wiku.