Baru 35,6%, Jumlah Tes Corona di Indonesia Masih Jauh dari Target WHO

Baru 35,6%, Jumlah Tes Corona di Indonesia Masih Jauh dari Target WHO

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 17:07 WIB
Pemerintah Kota Bekasi menggelar tes massal corona terhadap penumpang KRL di Stasiun Bekasi. Tes kali ini menggunakan alat yang lebih akurat berupa polymerase chain reaction (PCR). Agung Pambudhy/Detikcom. 

1. Penumpang Commuter line mengikuti test massal COVID 19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020).
2. Sebanyak 300 penumpang kereta dipilih secara random mengikuti tes ini. 
3. Metode tes PCR adalah mengetes spesimen yang diambil dari dahak di dalam tenggorokan dan hidung lalu diswab. 
4. Tes ini dianggap paling akurat dibandingkan rapid test yang hanya untuk mendeteksi reaksi imun dalam tubuh.
5. Data terkini kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi telah mencapai 249 orang. Pasien sembuh corona 126, dalam perawatan 95, sedangkan meninggal 28 orang.
6. Test ini dibantu petugas dari RSUD Kota Bekasi dan Dinkes Kota Bekasi.
7. Sebelum masuk ke stasiun, penumpang lebih dulu menjalai tes PCR secara acak. Setelah itu, sampel lemdir dari hidung akan diuji di Labiratorium Kesehatan Kota Bekasi.
8. Hasil pemeriksaan ini diharapkan memberi gambaran kondisi penumpang β€ŽKRL apakah ada yang terpapar COVID-19 atau tidak.
9. Sebelumnya di KRL ada tiga orang yang dinyatakan positif virus COVID-19 berdasarkan hasil test swab PCR yang dilakukan pada 325 calonβ€Ž penumpang dan petugas KAI di Stasiun Bogor. 
10. Sejumlah kepala daerah meminta pemerintah pusat untuk menstop operasional KRL guna menghambat penyebaran virus COVID-19
11. Hingga 4 Mei 2020 di Indonesia terdapat 11.587 kasus COVID-19 dengan kasus kematian 864 meninggal dan 1.954 sembuh.
12. Sampai kemarin pemerintah telah menguji 112.965 spesimen dari 83.012 orang di 46 laboratorium.
Foto ilustrasi pemeriksaan spesimen Corona. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan jumlah tes Corona di Indonesia masih jauh dari standar WHO. Hingga hari ini, jumlah penduduk yang dites Corona baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO.

"Pergerakan jumlah pemeriksaan per orang dari waktu ke waktu berbeda-beda. Kami menggunakan standar WHO, bahwa pemeriksaan per orang adalah 1:1.000 penduduk/minggu," kata Wiku dalam konferensi pers daring yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2020).

Wiku menjelaskan, jika jumlah penduduk Indonesia 260 juta jiwa, target spesimen Corona yang diperiksa 267.700 tes setiap pekan. Wiku kemudian menjabarkan jumlah spesimen Corona yang diperiksa per pekan sejak akhir Juli hingga 23 Agustus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk penduduk Indonesia yang 260 juta, maka yang harus dites adalah, targetnya adalah 267.700 tes per minggu. Dan Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO," jelas Wiku.

"Terlihat di sini bahwa sejak bulan Juli, 21 sampai 26 Juli ada 89.712 tes. Kemudian 27 Juli sampai 2 Agustus 85.402 tes, 3 Agustus sampai 9 Agustus 90.063, 10 Agustus sampai 16 Agustus 89.127 dan pada tanggal 17 Agustus sampai 23 Agustus adalah 95.463. Ini memang capaiannya masih jauh dari target yang diminta WHO dan menjadi standar internasional," papar dia.

ADVERTISEMENT

Wiku menyampaikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sedang berusaha memenuhi target sesuai standar WHO. Wiku menyebut saat ini ada 320 laboratorium pemeriksaan spesimen Corona yang beroperasi di bawah 12 lembaga.

"Dan pemerintah Indonesia dengan seluruh wilayah yang ada, dengan pemerintah daerah berusaha keras untuk memenuhi target ini. Sekarang sudah ada 320 laboratorium di bawah 12 lembaga yang seluruhnya berusaha keras untuk dapat meningkatkan testing ini dengan baik," tutur Wiku.

(aud/imk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads