Anak di Makassar Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi

Anak di Makassar Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi

Hermawan Mappiwali - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 00:07 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Foto: istimewa
Makassar -

Seorang anak berinisial MF (13) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diduga jadi korban salah tangkap polisi. Propam Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) kini menyelidiki dugaan tersebut.

Paman MF, Abdul Karim (37) menyebut korban menderita luka lebam pada mata kirinya usai diduga dipukul polisi. Abdul menyebut dugaan salah tangkap hingga berujung penganiayaan itu dilakukan oleh aparat Polsek Bontoala. MF juga sempat menghilang dan belakangan diketahui MF ditahan di Polsek Bontoala.

"Tahu-tahunya pas pulang (ke rumah) babak belur mukanya (pada mata kiri)," kata Abdul saat dimintai konfirmasi, Senin (24/8/2020) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdul mengatakan, keponakannya itu awalnya keluar rumah pada Jumat (21/8) sekitar pukul 01.00 WITa, untuk mencari ikan di Lelong, sebuah tempat pelelangan ikan di Kota Makassar. Hanya, saat itu ada sejumlah orang yang berlari ke arah MF usai diburu polisi karena terlibat tawuran.

ADVERTISEMENT

"Pas anak tawuran itu dikejar dia ikutan lari, takut kan, pas didapat dihantam mukanya," beber Abdul.

Orang tua korban sendiri belakangan baru mengetahui MF ditangkap dan baru mejemput MF di Polsek pada keesokan harinya, Sabtu (22/8). Mereka kemudian histeris karena MF terluka.

Sementara itu, Propam Polda Sulawesi Selatan menyelidiki dugaan salah tangkap dan penganiyaan tersebut. Pihak Propam telah mendatangi Polsek Bontoala pada Senin (24/8) malam.

Hanya, Propam tak memberikan komentar saat coba ditemui awak media. Namun penanganan kasus ini disebut sedang berjalan.

"Silahkan ke Propam Lolda, kasusnya sudah ditangani Propam Polda," kata Kapolsek Bontoala Kompol Andriani Lilikay, saat dimintai konfirmasi terpisah detikcom.

(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads