Pemprov DKI Minta Toa Rumah Ibadah Jadi Sarana Sosialisasi Protokol 3 M

Pemprov DKI Minta Toa Rumah Ibadah Jadi Sarana Sosialisasi Protokol 3 M

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Senin, 24 Agu 2020 18:25 WIB
Wagub DKI Ahmad Riza Patria
Wagub DKI Ahmad Riza Patria (Ilman/detikcom)
Jakarta -

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) meminta kepada setiap RT dan RW yang ada di Jakarta untuk gencar menyosialisasi protokol kesehatan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak. Menurutnya, sosialisasi itu perlu dilakukan agar terhindar dari virus Corona (COVID-19).

Hal tersebut disampaikan Ariza dalam rapat evaluasi gugus tugas tingkat RW secara virtual pada (7/8) lalu. Siaran rapat tersebut baru diunggah oleh channel YouTube Pemprov DKI Jakarta pada (21/8).

"Langkah-langkah yang perlu dilakukan, setiap RW diharapkan terus melakukan patroli 3 M. Ini bisa dilakukan oleh karang taruna di tingkat RW, RT, oleh seluruh komunitas, elemen masyarakat di tingkat RW, RT. Pak RW, RT, lurah. karena belum ada vaksin, obat kita yang terbaik adalah 3 M," ujar Ariza dalam siaran video di channel YouTube Pemprov DKI Jakarta seperti dilihat detikcom, Senin (24/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ariza mengatakan materi sosialisasi 3 M itu bisa dilakukan dengan berbagai bentuk. Mulai dari spanduk, baliho, hingga melalui Toa rumah ibadah.

"Siapkan materi, informasi terkait 3 M melalui spanduk, baliho, dan alat komunikasi lainnya. Kita juga harus memastikan penyebaran 3 M melalui alat informasi umum, menggunakan speaker rumah ibadah, Toa di lingkungan masing-masing dan terus koordinasi, rapat, dialog untuk memastikan bahwa kita terus melakukan pencegahan dan penanganan COVID," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Kemudian kita minta juga agar terus dibuat dan diaktifkan grup WA di tingkat RT, RW, dan sampai tingkat kelurahan. Jadi, kita minta nanti Pak Lurah, RW, minta setiap RT membuat grup WA dengan seluruh warga di lingkungan masing-masing, setiap rumah diwakili satu orang kader pencegahan COVID-19. Jadi setiap rumah ada satu orang yang bergabung dalam grup WA yang dipimpin oleh Pak RT dan RW," sambungnya.

Tak hanya itu, pintu akses keluar-masuk juga diminta untuk dibatasi. Hal itu dilakukan untuk memantau siapa saja orang yang masuk di wilayah tersebut.

"Kita ingin memastikan bahwa akses, pintu keluar masuk RW masing-masing menjadi satu, dua, tiga pintu. Harus dibatasi. Tidak bisa semua akses dibuka dalam rangka untuk mengontrol, mengendalikan, tidak hanya jumlah yang keluar masuk, tapi kita ingin memastikan siapa saja yang keluar masuk," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) meminta di setiap rumah di Jakarta memiliki kader satu satgas COVID-19. Menurutnya, setiap rumah minimal harus memiliki satu kader Corona.

"Kita minta setiap rumah tunjuk satu orang sebagai kader COVID-19 atau sebagai satgas atau sebagai apa pun yang tugasnya memastikan anggota keluarga memahami-mengerti akan bahaya COVID-19 dan memahami untuk senantiasa melaksanakan protokol COVID, di antaranya memakai masker setiap hari, kemudian cuci tangan, dan jaga jarak," ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/8).

Halaman 2 dari 2
(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads