Wakil Ketua DPD Golkar Cilegon, Sahruji mengakui anaknya yang saat ini menjabat Ketua DPRD Cilegon dan Lurah Suralaya terancam dicopot. Pencopotan itu lantaran dirinya tak mendukung calon yang diusung Golkar yakni Ratu Ati Marliati-Sokhidin di Pilwalkot Cilegon.
Menurut Sahruji, langkah politik yang dijalaninya saat ini merupakan pilihan yang tak bisa diganggu gugat. Apabila kedua anaknya tersebut terancam dicopot, ia menganggap hal tersebut risiko perjuangan.
"Bapak-bapak tahu risiko saya dukung Haji Iye? Saya Ketua Kadin, anak saya Ketua DPRD, anak saya Lurah, semuanya terancam dicopot," kata Sahruji dalam sambutannya di acara deklarasi Komunitas Peduli Tenaga Kerja (Komputer) Dukung Iye-Awab, Senin (24/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, Sahruji tak mempermasalahkan kedua anaknya tak lagi menjabat Lurah dan Ketua DPRD. Risiko itu dianggap sudah menjadi dampak saat ia memilih jalan politik lain dengan Golkar. Ia malah mempertanyakan peraturan anaknya dicopot dari Ketua DPRD dan Lurah jika ayahnya memilih jalan politik berbeda.
"Demi rakyat Cilegon, demi mendukung Haji Iye. Anak saya ketua DPRD, Lurah, dan saya Ketua Kadin karena saya dukung Haji Iye terancam dipecat, aturan mana yang begitu," kata dia.
Sahruji sesumbar, demi rakyat Cilegon, anaknya yang Ketua DPRD dan Lurah siap untuk tak lagi duduk di kedua jabatan tersebut jika tak bermanfaat bagi rakyat Cilegon.
"Daripada saya jadi Ketua Kadin, anak saya jadi Ketua DPRD, jadi Lurah, tapi tidak bermanfaat untuk rakyat Cilegon mending tidak usah," tuturnya.
Seperti diketahui, DPD II Golkar Cilegon, mengusulkan Wakil Ketuanya dicopot dan pecat dari Golkar. Sahruji yang tak mendukung Ratu Ati-Sokhidin dianggap sudah menyalagi aturan Partai Golkar.
Pengurus DPD Golkar Cilegon sudah melayangkan surat pemecatan Sahruji ke DPD I Golkar Banten dan DPP Golkar. Golkar Cilegon tinggal menunggu surat keputusan untuk kembali mengumumkan secara resmi apakah Sahruji dipecat dari Golkar.
(jbr/jbr)